Pengaruh Pemasangan Thermoelectric Cooler Sebagai Precooler Terhadap Unjuk Kerja Mesin Pendingin Dengan Refrigeran R-22

Main Author: Santoso, HendriAji
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143713/1/00SKRIPSI_HENDRI_AJI.pdf
http://repository.ub.ac.id/143713/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasangan Thermoelectric sebagai Precooler terhadap unjuk kerja mesin pendingin dengan refrigran R-22. Unjuk kerja mesin pendingin yang diamati adalah temperatur, kelembaban relative dan COP. Pada penelitian ini membandingkan antara alat yang menggunakan Thermoelectric Cooler (TEC) dan yang tidak menggunkan Thermoelectric cooler dengan pengambilan data sebanyak 5 kali per-10 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada alat yang menggunakkan TEC lebih cepat mencapi titik dingin dari pada yang tidak menggunakan TEC. Hal ini disebabkan pemakaian TEC menyebabkan suhu masuk evaporator lebih rendah dibanding dengan yang tidak menggunakan TEC, sehingga beban pendinginan yang diserap evaporator lebih rendah, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan suhu yang lebih rendah di temperature keluaran evaporator.Untuk kelembaban pada alat yang menggunakan TEC juga lebh rendah dibandingkan dengan alat yang tidak menggunakkan TEC. Hal ini disebabkan perlakuan dengan menggunakan TEC membuat suhu udara turun sebelum masuk evaporator, sehingga nilai wet bulb dan dry bulb menjadi turun, yang mengakibatkan rasio tersebut menghasilkan nilai kelembapan relative yang turun, hal ini tentu membuat udara keluaran evaporator juga akan semakin kering. Untuk COP actual dan COP ideal dari mesin yang menggunakan TEC lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak menggunakan TEC. Hal ini dikarenakan suhu refrigerant keluaran evaporator (T1) alat yang menggunakan TEC bernilai lebih rendah dibandingkan yang tidak menggunakan TEC sehingga nilai entalpi (h1) dan (h2) menjadi lebih rendah