Daftar Isi:
  • Kota Samarinda merupakan Ibukota Provinsi Kal-Tim yang memiliki suku asli yang mendiami pedalaman hutan di Kalimantan Timur. Suku asli tersebut adalah salah satu Sub Suku Dayak terbesar di Kalimantan, yaitu Suku Dayak Kenyah. Kehidupan yang tertutup dengan kehidupan perkotaan menjadi berubah, setelah migrasinya Suku Dayak Kenyah ke Desa Pampang. Peipindahan Suku Dayak Kenyah ke Desa Pampang dari tempat asal mereka di Apaoyakan, mempunyai tujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mengenal kehidupan perkotaan. Kehidupan dengan kebudayaan dan adat istiadat yang kental, dibawa masyarakat tradisional ke Desa Pampang tepatnya di pinggir Kota Samaiinda. Rumah Panggung tempat mereka tinggal merupakan salah satu contoh kehidupan secara komunal yang dipilih masyakakat Suku Dayak Kenyah untuk meminimalisir permasalahan yang ada di dalam nimah. Penerapan nimah panggung dan peletakan pola ruang yang dilakukan oleh mereka, dilakukan berdasarkan keputusan adat yang dipercaya berdasarkan pertanda yang diberikan dari alam. Metode penerapan peletakan ruang pada rumah panggung inilah, yang dapat diketahui bagaimana masyakakat Suku Dayak mempercayai dan membaca gejala alam yang diberikan Tuhan Mereka untuk menentukan peletakan ruang dalam yang digunakan secara bersama. Penerapan tersebut mulai berubah seining dengan beijalannya waktu, dikarenakan perpindahan mereka di pinggir Kota Samarinda dan kehidupan yang lebih modern. Hal tersebut, dipengaruhi faktor-faktor yang merubah pola piker masyakakat tradisional.