Daftar Isi:
  • PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi filter rokok dimana dalam proses produksinya, sering mengalami downtime akibat dilakukannya aktivitas perawatan. Mesin Combiner Filter Rokok DD53 merupakan mesin dengan nilai downtime tertinggi, yaitu sebesar 404 jam dalam kurun waktu satu tahun. Untuk mengurangi tingginya downtime tersebut, dibutuhkan perencanaan interval waktu dan kegiatan perawatan yang tepat agar mesin dapat beroperasi secara maksimal. Dalam menentukan interval waktu dan kegiatan perawatan yang tepat, digunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II. Dalam metode RCM II, pemilihan kebijakan perawatan didasarkan pada karakteristik dari jenis kerusakan yang ditentukan melalui RCM II decision diagram. Metode ini bertujuan untuk menjamin bahwa aset fisik yang dimiliki perusahaan dapat terus berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Tahapan yang dilakukan dalam menentukan interval waktu dan kegiatan perawatan yang tepat yaitu melakukan pemilihan komponen kritis dengan Diagram Pareto, menyusun Functional Block Diagram (FBD), menyusun Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), menentukan jenis distribusi dan nilai parameter untuk data Time to Failure (TTF) dan Time to Repair (TTR), menghitung nilai Mean Time to Failure (MTTF), Mean Time to Repair (MTTR), interval waktu perawatan, serta nilai keandalan komponen. Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu menyusun RCM II decision worksheet. Dari hasil pengolahan data, didapatkan informasi bahwa komponen kritis pada mesin combiner filter rokok DD53 adalah komponen tape belt, nozzle spray, knife hopper dan seal needle. Melalui RCM II decision worksheet dan analisa interval waktu perawatan, diperoleh rekomendasi perbaikan berupa scheduled discard task yaitu kegiatan perawatan penggantian komponen yang diterapkan pada jenis kerusakan tape belt aus dengan interval waktu perawatan sebesar 20,17 jam, knife hopper I tumpul dengan interval waktu perawatan sebesar 521,67 jam, knife hopper II tumpul dengan interval waktu perawatan sebesar 489,47 jam, dan seal needle aus dengan interval waktu perawatan sebesar 531,66 jam. Kegiatan perawatan scheduled restoration task diterapkan pada jenis kerusakan tape belt dan nozzle spray kotor dengan melakukan pembersihan secara terjadwal dengan interval waktu perawatan sebesar 8 jam.