Pengaruh Diameter Combustor Terhadap Karakteristik Pembakaran Pada Meso-Scale Combustor Dengan Backward Facing Step

Main Author: Sari, Sullistiyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143586/1/COVER_%2B_LEMPER_DOSBING_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/143586/2/LEMBAR_PENGESAHAN_SKRIPSI_SULIS.pdf
http://repository.ub.ac.id/143586/2/BAB_12345_SKRIPSI_SULIS.pdf
http://repository.ub.ac.id/143586/
Daftar Isi:
  • Meso-scale combustor merupakan komponen penting dari micro power generator yang berfungsi mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi termal. Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai meso-scale combustor dengan backward facing step. Didapatkan bahwa pembakaran stabil dapat terjadi dalam sebuah combustor dengan backward facing step yang berfungsi untuk meningkatkan proses pencampuran udara dan bahan bakar, dan memperpanjang waktu tinggal reaktan dalam daerah reaksi pembakaran. Dalam penelitian tersebut diameter inlet (D1) combustor dijaga konstan, sedangkan diameter outletnya (D2) divariasikan untuk mengubah rasio diameter D1/D2. Dalam penelitian ini penulis memvariasikan diameter micro combustor dengan backward facing step pada rasio diameter D1/D2 konstan. Variabel bebas dalam penelitian meliputi diameter combustor, debit bahan bakar (Qf), dan debit udara (Qa). Diameter combustor divariasikan sebesar D1/D2 = 2.6/3.5, D1/D2 = 3.5/4.7 dan D1/D2 = 3.5/3.5. Kemudian variabel terikatnya adalah flammability limit, visualisasi bentuk nyala api dan temperatur nyala api. Variabel yang terakhir adalah variabel terkontrol yaitu perbandingan diameter combustor D1/D2 sebesar 0,75. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah LPG dengan oksidator udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar diameter meso-scale combustor maka daerah flammability limit semakin luas dan temperatur nyala api semakin meningkat. Hal tersebut berhubungan dengan perbandingan antara heat loss terhadap heat generation yang nilainya semakin kecil. Temperatur tertinggi untuk combustor D1/D2 = 3.5/4.7 pada rasio ekuivalen 1.3 dan kecepatan reaktan 30 cm/s adalah 1367.16 oC dan temperature terendah adalah 1311.21 oC untuk kecepatan reaktan 20 cm/s . Sedangkan untuk combustor D1/D2 = 2.6/3.5 temperatur tertinggi pada rasio ekuivalen 1.3 dan kecepatan reaktan 25 cm/s adalah 979.35 oC, dan temperatur terendah adalah 806.02 oC dengan kecepatan reaktan 20 cm/s. Bentuk nyala api hasil pembakaran dalam meso-scale combustor dengan backward facing step berwarna biru dan semakin terang, seiring dengan peningkatan kecepatan reaktan.