Upaya Pengurangan Waste Di Bagian Pre Spinning Dengan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus Di Pt Isn Unit Patal Lawang)

Main Author: Tiarso, FerdianElvis
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143539/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/143539/
Daftar Isi:
  • PT. Industri Sandang Nusantara (ISN) unit Patal Lawang merupakan perusahaan yang memproduksi benang tenun. Proses produksi dibagi menjadi 4 bagian yaitu Pre Opening, Pre Spinning, Spinning , dan Finishing. Di bagian Pre Spinning ditemukan beberapa waste antara lain rework process , dan defect . Untuk mengetahui waste lain yang terjadi, maka diperlukan suatu identifikasi yang lebih detail. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang fokus terhadap penurunan waste yaitu Lean Manufacturing. Pada pendekatan Lean Manufacturing , digunakan tool untuk mengidentifikasi waste yaitu Value Stream Mapping (VSM). Selain tool tersebut, juga digunakan beberapa tools untuk melengkapi identifikasi waste yaitu Process Activity Mapping (PAM), Analitycal Hierarchy Process (AHP), dan Fishbone Diagram . VSM digunakan untuk memetakan aliran proses produksi benang yang terdiri dari aliran informasi dan aliran fisik beserta waktunya. PAM digunakan untuk mengetahui aktivitas apa saja yang termasuk ke dalam non value added . Dalam tabel PAM, non value added activity dibagi menjadi non value added activity (NVA) dan necessary but non value added activity (NNVA). AHP digunakan untuk menentukan prioritas dari 7 tipe waste . Dari 7 tipe waste , didapatkan 3 tipe waste yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi menurut perusahaan untuk dianalisis dan dicari penyebab terjadinya dengan menggunakan diagram fishbone . Setelah penyebab waste diketahui, maka selanjutnya dicari rekomendasi perbaikan untuk mengurangi atau menghilangkan waste tersebut. Hasil identifikasi VSM dan PAM menunjukkan bahwa total non value added time dalam aliran nilai proses di bagian Pre Spinning adalah 43,426 menit. Pembobotan dengan AHP menghasilkan 3 tipe waste yang memiliki nilai kepentingan tertinggi yaitu waiting , defect , dan excessive transportation . Waiting yang teridentifikasi antara lain mesin Drawing Breaker mengalami waiting , mesin Carding menunggu selama 0,05 menit setiap memproses 1 Lap dan operator Drawing Breaker menunggu selama 0,369 menit setiap memproses 16 can Sliver . Defect yang teridentifikasi antara lain defect pada produk Lap , Sliver , dan Roving . Rata-rata defect total yang terjadi berdasarkan data bulan November 2012 sampai November 2013 adalah 3355,25 kg per bulan atau 5,26 % dari rata-rata produksi per bulan. Excessive transportation yang teridentifikasi antara lain transportasi dari area Carding ke area Drawing selama 3,14 menit, dari Drawing Breaker ke Drawing Finisher selama 1,344 menit, dan dari area Drawing ke area Speed selama 19,858 menit. Transportasi tersebut dilakukan secara bolak-balik. Usulan rekomendasi perbaikan antara lain, menambah jumlah mesin Carding sebanyak 20 mesin, meningkatkan kapasitas hand truck , penambahan operator sementara dari bagian maintenance untuk membantu proses transportasi di area Drawing, penghapusan proses pembungkusan Lap, dan tambahan waktu maintenance . Jika rekomendasi perbaikan dilakukan, maka dapat meminimasi waktu produksi per bulan dengan estimasi selama 882,42 menit. Waktu tersebut dapat dialokasikan untuk aktivitas value added , sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi per bulan.