Pengaruh Massa Zeolit Terhadap Kandungan CH4 dan CO2 Pada Purifikasi Bertingkat Sistem Kontinyu
Daftar Isi:
- Dewasa ini perkembangan mengenai energi terbarukan (renewable energy) sangatlah pesat. Hal ini didorong oleh sifat energi terbarukan yang telah terbukti lebih bersih dari energi konvensional, sehingga peningkatan dalam penggunaan energi terbarukan terus meningkat. Biogas merupakan salah satu energi terbarukan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Biogas berasal dari bahan – bahan organik yang mudah didapat dan terjamin kontinuitasnya, dimana biogas memiliki kandungan gas metan (CH4) yang tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Akan tetapi kandungan gas karbon dioksida (CO2) yang terdapat dalam biogas sangat merugikan, karena dapat menurunkan nilai kalor dari gas metan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemurnian biogas terlebih dahulu sebelum digunakan. Salah satu metode pemurnian biogas adalah dengan melakukan adsorbsi pada permukaan padat, salah satu permukaan padat yang efektif sebagai penyerap gas yaitu dengan menggunakan batu zeolit. Pada penelitian yang menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan campuran gas CH4 dan CO2 sebagai biogas yang dialirkan dan diteliti bagaimanakah pengaruh massa zeolit sebagai adsoben berpengaruh terhadap kandungan gas CH4 dan CO2, serta pengaruh proses purifikasi terhadap tekanan gas pada purifikasi bertingkat sistem kontinyu. Purifikasi dilakukan dengan zeolit ukuran coarse dan fine, variasi massa zeolit sebesar 50 gram, 100 gram, dan 150 gram. Data penelitian yang diperoleh setelah proses purifikasi selama 60 menit menunjukkan bahwa kemurnian gas tertinggi pada zeolit ukuran fine dengan massa 150 gram dengan kadar CO2 sebesar 4.19 % namun, tekanan gas cenderung turun untuk mencapai kemurnian gas tertinggi sebesar 0.65 kPa. Sedangkan kemurnian gas terendah pada zeolit ukuran coarse dengan massa 50 gram dengan kadar CO2 sebesar 5.65 % dengan tekanan gas 1.14 kPa.