Daftar Isi:
  • Pada studi ini akan dibahas penetapan harga air dengan adanya perencanaan Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo. Saat ini kebutuhan air di Kabupaten Ponorogo dapat diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan di masa yang akan datang. Adanya proyek perencanaan bendungan bendo ini dapat dipergunakan untuk melihat kemungkinan pemanfaatan air yang berlimpah pada musim penghujan dengan menampungnya dan dipergunakan pada saat-saat kekurangan air. Pada proyek Bendungan Bendo ini pengembalian modal dibebankan pada hasil penjualan air baku. Maka perlu adanya sebuah analisa ekonomi untuk perhitungan harga jual air yang paling ekonomis. Manfaat yang diperoleh setelah adanya proyek perencanaan bendungan bendo ini adalah dengan terpenuhinya kebutuhan air baku yang bersih dan layak. Manfaat yang didapat sendiri terbagi menjadi dua yaitu manfaat nyata (Tangible Benefits) untuk kehilangan air 43% dengan harga air B=C yaitu sebesar Rp. 5.027.328.823/tahun dan dengan harga air B/C > 1 yaitu sebesar Rp. 5.649.734.824/tahun, manfaat yang tidak dapat dihitung (Intangible Benefit) adalah peningkatan pemenuhan kebutuhan air baku yang bersih dan layak untuk kebutuhan domestik dan non domestik, dan meningkatkan kualitas hidup warga Kecamatan Ponorogo. Untuk mementukan kelayakan perencanaan bendungan bendo ini maka diperlukan analisa kelayakan dalam segi ekonomi. Berdasarkan tingkat suku bunga sebesar 7,5% didapatkan nilai nilai rasio Biaya Manfaat (B/C) sebesar 1,124, selisih Biaya Manfaat (B-C) sebesar Rp 622.406.001,-. Tingkat Pengembalian Internal (IRR) 8,24%, dan Analisa Sensitivitas biaya naik 10% dan manfaat turun 10% yang dianggap paling sensitif terhadap nilai biaya dan manfaat. Analisa Payback period pada proyek ini saat harga air B=C periode pengembalian membutuhkan waktu 9 tahun, sedangkan saat harga air B/C > 1 periode pengembalian membutuhkan waktu 8 tahun.Harga air setelah adanya simulasi ekonomi pada kondisi sensitivitas biaya naik 10% menggunakan tingkat suku bunga 7,5% dengan 43% penduduk terlayani sebesar Rp. 1468,-/m3, sedangkan pada saat penduduk terlayani 100% sebesar Rp. 624,-/m 3 .