Daftar Isi:
  • Kegiatan dalam ruang kelas merupakan kegiatan yang membutuhkan kondisi temperatur yang nyaman. Temperatur yang nyaman berperan dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman pula. Apabila temperatur ruang kelas terlalu tinggi, suasana belajar menjadi kurang efektif, kerena siswa menjadi kurang fokus dan susah berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi ruangan yang panas membutuhkan pendinginan, sehingga perlu diketahui seberapa besar beban pendinginan. Beban pendinginan suatu ruangan dipengaruhi oleh beberapa komponen, yaitu lampu, penghuni, peralatan listrik serta panas yang masuk melalui radiasi matahari, serta selubung bangunan. Beban pendinginan akibat transfer panas dari luar melalui selubung bangunan menyumbang prosentase terbesar dalam jumlah beban pendinginan. Karena itu, penulis merasa perlu mengetahui nilai dari transfer termal pada selubung bangunan di SMPN 1 Plandaan dengan metode OTTV dan RTTV. Kedua metode ini dipilih karena dengan metode ini dapat diketahui besarnya nilai termal yang ditransferkan melalui selubung bangunan. Pada penelitian ini dilakukan proses analisis secara kuantitatif dengan metode / teknik deskriptif terhadap tiga obyek bangunan yang mewakili orientasi yang ada. Analisis kuantitatif dilakukan dengan dengan metode OTTV dan RTTV. Dari permasalahan yang muncul akan diberikan rekomendasi desain sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada dari ketiga obyek yang memiliki nilai sesuai batas yang diijinkan sesuai SNI 03-6389-2000. Keseluruhan bangunan mentransferkan panas terlalu besar. Transfer panas ini terjadi melalui selubung bangunan diantaranya dinding dan atap. Permasalahan utama panas bangunan di SMPN 1 Plandaan Jombang adalah pada komposisi material atap dan dinding. Material atap dan dinding yang ada mentransferkan panas terlalu besar sehingga rekomendasi desain yang diterapkan adalah komposisi material dinding dan atap yang sesuai dengan kebutuhan dalam ruang.