Pengaruh Variasi Tekanan terhadap Karakteristik Pembentukan Gas Hidrat Propana Butana

Main Author: Prahesti, OnyIka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143424/1/SKRIPSI_-_ONY_IKA_PRAHESTI_%28115060207111044%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/143424/
ctrlnum 143424
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/143424/</relation><title>Pengaruh Variasi Tekanan terhadap Karakteristik Pembentukan Gas Hidrat Propana Butana</title><creator>Prahesti, OnyIka</creator><subject>621 Applied physics</subject><description>Hidrat merupakan kristal padat berbentuk es yang terdiri dari air dan gas yang terbentuk karena tekanan tinggi dan temperatur rendah. Molekul air memiliki ikatan hidrogen membentuk sebuah kerangka yang memiliki rongga, dan rongga akan di tempati oleh molekul gas. Saat ini banyak penelitian tentang hidrat yang dijadikan sebagai alternatif lain untuk sistem penyimpanan dan transportasi gas alam. Karakteristik dari hidrat telah dianggap hal yang penting dalam penerapan penyimpanan dan transportasi gas dalam industri pembuatan hidrat gas alam. Karakteristik hidrat meliputi laju pembentukan, stabilitas dan kapasitas penyimpanan hidrat. Penelitian pada laju pembentukan hidrat, crystallizer dibersihkan dengan air demineralizer dan 50 cm3 air demineralizer dimasukkan ke dalam crystallizer. Campuran propana butana dimasukkan ke dalam crystallizer dengan variasi tekanan yang telah ditentukan (2 bar, 3 bar dan 4 bar) pada temperatur 300 K. Crystallizer dimasukkan ke dalam cooling bath, kemudian temperatur cooling bath diatur sesuai dengan temperatur pembentukan hidrat (274 K) dan mengatur kecepatan putar motor sebesar 200 rpm. Penelitian laju pembentukan hidrat dilakukan selama 10 jam pada setiap variasi tekanan. Setelah proses pembentukan hidrat dilanjutkan dengan pengujian stabilitas hidrat. Gas yang tidak menjadi hidrat pada laju pembentukan hidrat dibuang terlebih dahulu sebelum pengujian stabilitas. Pembuangan gas dilakukan setelah sistem mencapai suhu kesetimbangan tiga fasa stabilitas. Pengujian stabiltas dilakukan selama 5 jam dengan temperatur cooling bath konstan (268 K) pada setiap variasi tekanan. Pengujian kapasitas penyimpanan hidrat dilakukan setelah stabilitas hidrat. Untuk meneliti kapasitas penyimpanan hidrat, sistem dibiarkan sampai mencapai suhu ruangan, sehingga menyebabkan gas yang terperangkap dalam hidrat terlepas. Besar kapasitas penyimpanan dihitung dari perbandingan volume gas yang terdekomposisi sampai suhu ruangan dengan volume gas hidrat secara teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan karakteristik hidrat akan meningkat dengan peningkatan tekanan yang diberikan. Dari variasi tekanan yang telah ditentukan yaitu 2 bar, 3 bar dan 4 bar, nilai karakeristik pembetukan hidrat adalah sebagai berikut. Laju pembentukan hidrat tertinggi terjadi pada variasi tekanan 4 bar sebesar 1.71959 bar dengan tingkat konsumsi gas sebesar 0.745654 mol. Tingkat maksimum stabilitas hidrat terjadi pada variasi tekanan 4 bar sebesar 1.62055 bar. Tekanan disosiasi tertinggi pada saat stabilitas hidrat terjadi pada variasi tekanan 2 bar sebesar 0.10916 bar. Kapasitas penyimpanan hidrat tertinggi ada pada variasi tekanan 4 bar sebesar 39.61727 V/V.</description><date>2015-06-16</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/143424/1/SKRIPSI_-_ONY_IKA_PRAHESTI_%28115060207111044%29.pdf</identifier><identifier> Prahesti, OnyIka (2015) Pengaruh Variasi Tekanan terhadap Karakteristik Pembentukan Gas Hidrat Propana Butana. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2015/347/051504724</relation><recordID>143424</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Prahesti, OnyIka
title Pengaruh Variasi Tekanan terhadap Karakteristik Pembentukan Gas Hidrat Propana Butana
publishDate 2015
isbn 2811506020711
topic 621 Applied physics
url http://repository.ub.ac.id/143424/1/SKRIPSI_-_ONY_IKA_PRAHESTI_%28115060207111044%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/143424/
contents Hidrat merupakan kristal padat berbentuk es yang terdiri dari air dan gas yang terbentuk karena tekanan tinggi dan temperatur rendah. Molekul air memiliki ikatan hidrogen membentuk sebuah kerangka yang memiliki rongga, dan rongga akan di tempati oleh molekul gas. Saat ini banyak penelitian tentang hidrat yang dijadikan sebagai alternatif lain untuk sistem penyimpanan dan transportasi gas alam. Karakteristik dari hidrat telah dianggap hal yang penting dalam penerapan penyimpanan dan transportasi gas dalam industri pembuatan hidrat gas alam. Karakteristik hidrat meliputi laju pembentukan, stabilitas dan kapasitas penyimpanan hidrat. Penelitian pada laju pembentukan hidrat, crystallizer dibersihkan dengan air demineralizer dan 50 cm3 air demineralizer dimasukkan ke dalam crystallizer. Campuran propana butana dimasukkan ke dalam crystallizer dengan variasi tekanan yang telah ditentukan (2 bar, 3 bar dan 4 bar) pada temperatur 300 K. Crystallizer dimasukkan ke dalam cooling bath, kemudian temperatur cooling bath diatur sesuai dengan temperatur pembentukan hidrat (274 K) dan mengatur kecepatan putar motor sebesar 200 rpm. Penelitian laju pembentukan hidrat dilakukan selama 10 jam pada setiap variasi tekanan. Setelah proses pembentukan hidrat dilanjutkan dengan pengujian stabilitas hidrat. Gas yang tidak menjadi hidrat pada laju pembentukan hidrat dibuang terlebih dahulu sebelum pengujian stabilitas. Pembuangan gas dilakukan setelah sistem mencapai suhu kesetimbangan tiga fasa stabilitas. Pengujian stabiltas dilakukan selama 5 jam dengan temperatur cooling bath konstan (268 K) pada setiap variasi tekanan. Pengujian kapasitas penyimpanan hidrat dilakukan setelah stabilitas hidrat. Untuk meneliti kapasitas penyimpanan hidrat, sistem dibiarkan sampai mencapai suhu ruangan, sehingga menyebabkan gas yang terperangkap dalam hidrat terlepas. Besar kapasitas penyimpanan dihitung dari perbandingan volume gas yang terdekomposisi sampai suhu ruangan dengan volume gas hidrat secara teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan karakteristik hidrat akan meningkat dengan peningkatan tekanan yang diberikan. Dari variasi tekanan yang telah ditentukan yaitu 2 bar, 3 bar dan 4 bar, nilai karakeristik pembetukan hidrat adalah sebagai berikut. Laju pembentukan hidrat tertinggi terjadi pada variasi tekanan 4 bar sebesar 1.71959 bar dengan tingkat konsumsi gas sebesar 0.745654 mol. Tingkat maksimum stabilitas hidrat terjadi pada variasi tekanan 4 bar sebesar 1.62055 bar. Tekanan disosiasi tertinggi pada saat stabilitas hidrat terjadi pada variasi tekanan 2 bar sebesar 0.10916 bar. Kapasitas penyimpanan hidrat tertinggi ada pada variasi tekanan 4 bar sebesar 39.61727 V/V.
id IOS4666.143424
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:45:56Z
last_indexed 2021-10-28T07:31:27Z
recordtype dc
_version_ 1751454669223231488
score 17.538404