Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) sebagai Evaluasi Terhadap Dampak Lingkungan di Perusahaan Keramik (Studi Kasus di PT. Keramik Paolo, Probolinggo

Main Author: Ferdian, RizkyAri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143413/1/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/143413/2/KATA_PENGANTAR.pdf
http://repository.ub.ac.id/143413/2/SUMMARY.pdf
http://repository.ub.ac.id/143413/3/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/143413/4/DAFTAR_ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/143413/5/LAPORAN_FULL_BAB_1-5.pdf
http://repository.ub.ac.id/143413/
Daftar Isi:
  • Era globalisasi menuntut banyak perusahaan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan dan kemampuan pengelolaan sumber daya, agar menimbulkan kepercayaan publik terhadap produk serta komitmen yang ditawarkan. Dunia industri menimbulkan dampak lingkungan yang cukup besar. Salah satu dampak kegiatan industri khususnya industri manufaktur adalah limbah yang dihasilkan oleh keseluruhan kegiatan manufaktur. Dampak lingkungan tersebut dihasilkan dari kegiatan supply chain yang mencakup proses dari hulu ke hilir yang menghasilkan limbah pada proses produksi. PT Keramik Paolo merupakan salah satu perusahaan keramik di kota Probolinggo yang memproduksi berbagai macam bentuk produk (guci air, vas bunga, hotel wear, cup saucer, roster dan souvenir). Banyaknya energi yang dipakai dan produk yang dihasilkan menuntut perusahaan harus memperhatikan aliran pasok agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Dalam proses produksinya, di PT Keramik Paolo Probolinggo menghasilkan limbah berbahaya yang sangat perlu untuk dilakukan evaluasi khususnya pada proses produksi. Konsep supply chain yang digunakan untuk mempertimbangkan lingkungan adalah Green Supply Chain Management (GSCM). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menerapkan GSCM adalah Life Cycle Assessment (LCA). LCA bertujuan untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat supply chain di perusahaan. Mengacu pada ISO 14040-43, Life Cycle Assessment sangat penting bagi keberlangsungan industri sebagai evaluasi terhadap dampak lingkungan. Output dari LCA berupa proses atau aktivitas yang memiliki dampak terbesar terhadap lingkungan. Hasil dari LCA nantinya akan digunakan sebagai langkah untuk menentukan rekomendasi perbaikan. Dengan adanya rekomendasi perbaikan ini diharapkan dapat membantu perusahaan terkait dengan evaluasi terhadap masalah dampak lingkungan. Berdasarkan analisa dampak lingkungan aktivitas supply chain produk guci air, dampak lingkungan terbesar adalah kategori human toxicity soil dengan nilai total sebesar 7,29 kPt, ozone depletion dengan nilai total sebesar 0,769 kPt, dan global warming dengan nilai total sebesar 0,392 kPt. Aktivitas supply chain produk guci air memiliki total dampak sebesar 10,5 kPt dengan urutan kontribusi yaitu distribusi bahan baku, proses produksi, dan distribusi produk dengan masing-masing nilai sebesar 5,39 kPt, 2,74 kPt, dan 2,38 kPt. Rekomendasi perbaikan untuk analisis hasil LCA pada limbah cair adalah mengolah dengan menggunakan adsorben lempung kaolin, sedangkan pada limbah padat yaitu dengan mengolah limbah untuk dijadikan sebagai bahan campuran beton. Rekomendasi perbaikan untuk masing-masing ruang lingkup adalah dengan mengganti truk muatan 28 ton untuk pendistribusian bahan baku feldspar dengan kereta api barang, sedangkan rekomendasi untuk proses produksi yaitu mengubah penggunaan gas alam menjadi CNG (Compressed Natural Gas) sebagai bahan bakar mesin kiln.