Analisis Risiko Operasional Pada Proses Produksi Gula Dengan Menggunakan Metode Multi-Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA)

Main Author: Kristyanto, Raka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143411/1/SKRIPSI_RAKA_KRISTYANTO_%28105060700111065%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/143411/
Daftar Isi:
  • Pabrik Gula Kebon Agung atau PG Kebon Agung merupakan salah satu pabrik gula terbesar di Jawa Timur. Dalam upaya meningkatkan daya saing pada industri gula, PG Kebon Agung terus melakukan pengembangan secara berkelanjutan sehingga memerlukan fungsi manajemen yang lebih salah satunya adalah manajemen risiko. PG Kebon Agung memiliki masalah dalam proses produksi terutama berkaitan dengan target produksi dan waktu produksi yang hilang akibat terjadinya gangguan operasional. Hal ini menyebabkan PG Kebon Agung belum dapat memenuhi target produksi setiap tahunnya. Oleh karena itu dibutuhkan identifikasi, pengukuran dan penanganan risiko secara terstruktur untuk mengurangi kerugian dari risiko Untuk tahap awal dilakukan identifikasi risiko dengan melakukan document review dan wawancara. Risiko-risiko tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), agar dapat diketahui penyebab dari masing-masing risiko. Dalam menentukan penilaian terhadap faktor biaya, dilakukan perbandingan antar risiko dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). setelah dilakukan pengukuran terhadap risiko, selanjutnya adalah melakukan penentuan risiko kritis dengan cara melakukan perhitungan rata-rata terhadap nlai risk level. Pada penelitian ini, metode yang digunakan dalam mengukur risk level adalah Multi-Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA). Metode MAFMA merupakan metode yang menambahkan faktor ekonomi atau biaya ke dalam penilaian risiko. Dalam upaya mengurangi kerugian akibat risiko kritis yang berpotensi terjadi pada proses produksi gula, maka ditentukan risk response planning (RRP) yang sesuai untuk masing-masing risiko kritis. Identifikasi awal risiko menunjukkan bahwa terdapat 23 risiko operasional yang terdapat pada proses produksi gula di PG Kebon Agung. Berdasarkan perhitungan risk level dengan menggunakan metode MAFMA, terdapat 9 risiko kritis yang bersifat operasional pada proses produksi gula. Risiko kritis yang didapatkan dari penelitian ini berkaitan dengan bahan baku gula, kerusakan mesin, dan kecelakaan kerja. RRP yang sesuai dalam menanggapi risiko tersebut antara lain : perbaikan lahan tanam, penjadwalan perawatan mesin dan meningkatkan fungsi pengawasan terhadap para pekerja.