Daftar Isi:
  • Meningkatnya penguasaan ruang, waktu dan materi menuntut semakin besarnya sumber energi yang diperlukan. Permintaan yang semakin meningkat jika tidak diimbangi dengan produksi yang mencukupi akan menyebabkan terjadinya krisis energi. Perlu dilakukan berbagai cara untuk melakukan penghematan energi ataupun dengan cara mencari sumber energi terbarukan. Fuelcell merupakan salah satu contoh teknologi untuk energi terbarukan. Semakin meningkatnya teknologi fuelcell maka kebutuhan akan hidrogen juga semakin meningkat, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang produksi hidrogen. Cara memproduksi hidrogen ini salah satunya mengunakan metode steam reforming. Penelitian ini membahas metode steam reforming untuk memproduksi hidrogen dengan campuran minyak kelapa sawit dan air. Minyak kelapa sawit dan air diuapkan dalam tabung terpisah, kemudian uap campuran dialirkan melalui katalis CuZn menuju hydrogen storage. Di dalam hydrogen storage terdapat sensor gas H2 yang berfungsi untuk mengukur konsentrasi gas hidrogen dalam satuan ppm. Penelitian ini mengunakan variasi perbandingan campuran antara minyak kelapa sawit dan air dalam pengujiannya yaitu 3:1, 2:1, 1:1, 1:2, dan 1:3 serta variasi temperatur 170 oC, 200 oC, 230 oC . Dari hasil penelitian dan pengolahan data didapatkan hasil : Untuk temperatur yang menghasilkan hidrogen dari yang paling tinggi ke yang paling rendah yaitu 230 oC, 200 oC dan 170 oC. Sedangkan untuk perbandingan konsentrasi minyak kelapa sawit dan air yang menghasilkan hidrogen dari yang paling tinggi ke yang paling rendah yaitu (3:1), (2:1), (1:2), (1:3) dan (1:1). Untuk efisiensi dari tertinggi ke terendah yaitu pada perbandingan konsentrasi minyak kelapa sawit dan air (1:2), (1:3), (1:1), (2:1) dan (3:1).