Reduksi Sulfur Batubara Menggunakan Asam Klorida Pada Reaktor Tangki Berpengaduk
Main Author: | Larasati, Febrika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143373/ |
Daftar Isi:
- Batubara Yang Digunakan Pada Penelitian Ini Berasal Dari Kalimantan Selatan. Berdasarkan Hasil Uji Ultimate Menggunakan Instrument SEM/EDX, Batubara Ini Memiliki Kandungan Karbon Sebesar 71,23% Dan Kadar Sulfur Sebesar 0,8%. Berdasarkan Kandungan Karbon, Maka Batubara Ini Termasuk Jenis Lignit. Kandungan Sulfur Di Dalam Batubara Dapat Menyebabkan Terbentuknya Gas SO2 Bila Terjadi Pembakaran Batubara. Adanya Gas SO2 Di Atmosfer Dapat Mengakibatkan Terjadinya Hujan Asam, Oleh Sebab Itu, Perlu Adanya Reduksi Sulfur Pada Batubara. Pada Penelitian Ini, Dilakukan Proses Leaching Menggunakan Variasi Konsentrasi Asam Klorida Untuk Mengetahui Konsentrasi Optimalnya Dalam Mereduksi Sulfur Pada Batubara, Selanjutnya Leaching Menggunakan Kombinasi Asam Klorida Dan Hidrogen Peroksida Untuk Mengetahui Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida Dalam Mereduksi Sulfur. Variasi Konsentrasi Asam Klorida Yang Digunakan Adalah 0,02 M; 0,04 M; 0,06M; 0,08 M; Dan 0,1 M, Sementara Variasi Konsentrasi Hidrogen Peroksida Yang Digunakan Adalah 0,01 M; 0,02 M; 0,03 M; 0,04 M Dan 0,05 M. Proses Leaching Pada Reaktor Tangki Berpengaduk Yang Memiliki Volume 1 Liter. Yan Terjadi Dalam Dua Tahap. Pada Tahap Pertama, Reagen Yang Digunakan Adalah Asam Klorida, Kemudian Dilanjutkan Dengan Tahap Kedua Yaitu Menggunakan Kombinasi Antara Asam Klorida Pada Konsentrasi Optimum Dan Hidrogen Peroksida. Kedua Tahap Ini Dilakukan Pada Kondisi Operasi Yang Sama. Proses Ini Terjadi Dengan Adanya Pengadukan Sebesar 130 Rpm Pada Suhu Ruang Dan Tekanan Atmosfer. Setelah Itu Batubara Dikeringkan Pada Suhu 107°C Selama 60 Menit, Kemudian Kandungan Total Sulfur Di Batubara Diukur Menggunakan Metode Eschka (ASTM D3177) Yang Memiliki Prinsip Gravimetri. Hasil Dari Penelitian Ini Menyatakan Bahwa Konsentrasi Optimum Asam Klorida Dalam Mereduksi Sulfur Pada Batubara 0,06 M. Konsentrasi Tersebut Menghasilkan Reduksi Sulfur Sebesar 71,51%. Kemudian, Kombinasi Antara Asam Klorida 0,06 M Dan Hidrogen Peroksida Sebesar 0,01 M Hingga 0,05 M Menghasilkan Reduksi Sulfur Yang Semakin Besar. Nilai Reduksi Sulfur Berbanding Lurus Dengan Nilai Konsentrasi Hidrogen Peroksida, Yaitu Semakin Besar Konsentrasi Hidrogen Peroksida Yang Ditambahkan, Maka Semakin Besar Nilai Reduksi Sulfur Pada Batubara. Penambahan 0,05 M Hidrogen Peroksida Menghasilkan Reduksi Sulfur Terbesar, Yaitu 82,13%. Hal Ini Terjadi Karena Terdapat Reaksi Oksidasi-Reduksi Antara Sulfur Dan Hidrogen Peroksida. Selain Itu Penggunaan Hidrogen Peroksida Menghasilkan Reaksi Eksotermis Sehingga Terjadi Peningkatan Suhu Dibandingkan Kondisi Awal. Peningkatan Suhu Pada Sistem Mengakibatkan Meningkatkan Laju Reaksi Antara Hidrogen Peroksida Dan Sulfur. Dengan Meningkatnya Suhu Reaksi, Maka Difusi Larutan Asam Melalui Kapiler Batubara Menjadi Lebih Mudah Akibat Energi Tumbukan Yang Semakin Tinggi. Sementara Itu Reaksi Yang Terjadi Antara Asam Klorida Dengan Sulfur Pada Batubara Adalah Reaksi Metatesis, Yaitu Reaksi Pertukaran Ion Yang Menghasilkan Gas H2S.