Analisis Risiko Operasional Pada Departemen Logistik Dengan Metode Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) (Studi Kasus Di Pt Merak Jaya Beton)

Main Author: Rosih, AkhmadRaunaq
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/143370/1/BAB_12345.pdf
http://repository.ub.ac.id/143370/2/KATA_PENGANTAR.pdf
http://repository.ub.ac.id/143370/2/COVER%2BLEMPER%2BLEMSAH_RIO.pdf
http://repository.ub.ac.id/143370/3/PERNYATAAN_ORISINALITAS.pdf
http://repository.ub.ac.id/143370/3/Daftar_Isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/143370/
Daftar Isi:
  • Pt Merak Jaya Beton Malang Merupakan Salah Satu Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Industri Manufaktur. Perusahaan Ini Memproduksi Ready Mix Dan Pre Cast. Pt Merak Jaya Beton Malang Merupakan Cabang Yang Baru Dibangun Di Malang Dengan Pusat Perusahaan Berada Di Pasuruan. Dalam Kondisi Ini Dibutuhkan Pengelolaan Operasional Logistik Yang Baik. Pada Departemen Logistik Pt Merak Jaya Beton Masih Belum Optimal Dalam Pengelolaan Operasional Logistiknya Dikarenakan Masih Banyak Keterlambatan Bahan Baku, Cacat Material, Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Dengan Prosedur, Dan Kegiatan Operasional Lain Yang Masih Terdapat Kesalahan Dalam Pelaksanaannya. Dari Permasalahan Tersebut Dicari Apa Penyebabnya, Indikasi Risiko Akan Terjadinya, Dan Solusi Pemecahan Dari Permasalahan Tersebut. Dalam Penelitian Ini, Metode Yang Digunakan Untuk Mengetahui Risiko, Tingkatan Risiko Dan Penanganan Risiko Menggunakan Metode Failure Mode And Effect (Fmea), Fault Tree Analysis (Fta), Dan Brainstorming. Pada Awal Tahapan Dilakukan Identifikasi Risiko Melalui Brainstorming Dengan Expert. Identifikasi Risiko Yang Dilakukan Berdasarkan Pada Setiap Proses Operasional Pada Departemen Logistik. Kemudian Dari Hasil Identifikasi Tersebut Dibuat Mode Dan Effect Untuk Mengetahui Keadaan Yang Mengakibatkan Terjadinya Risiko Dan Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Risiko Tersebut. Dari Hasil Mode Dan Effect Dibuat Kuisioner Yang Bertujuan Untuk Memberikan Penilaian Terhadap Setiap Jenis Risiko. Hasil Kuisioner Diolah Untuk Mengetahui Risiko Tertinggi Yang Ada Pada Departemen Logistik. Kemudian Dari Risiko Tertinggi Inilah Yang Akan Dipecahkan Akar Permasalahannya Dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Fta). Dari Hasil Fta Diketahui Bahwa Terdapat 5 Nilai Risiko Kritis Yang Diperlukan Penanganan. Risiko Kritis Yang Terdapat Pada Departemen Logistik Adalah Proses Pengelolaan Inventory, Pengawasan Gudang, Sirkulasi Spare Part, Kegiatan Administrasi, Dan Pengelolaan Sdm. Risiko Kritis Tidak Hanya Dipengaruhi Oleh Jumlah Failures Didalamnya Melainkan Juga Nilai Pada Severity, Occurence, Dan Detection. Usulan Perbaikan Untuk Risiko Kritis Yang Ada Pada Departemen Logistik Adalah Kepala Departemen Logistik Dapat Mengambil Kebijakan Dengan Mengangkat Kepala Bagian Setiap Kegiatan Departemen Logistik, Diperlukan Pelatihan Terhadap Karyawan Terutama Pada Karyawan Yang Baru, Departemen Logistik Seharusnya Membuat Jadwal Piket Untuk Perawatan Gudang, Penambahan Kriteria Penilaian Pada Pemilihan Supplier, Dan Evaluasi Kuota Karyawan Pada Departemen Logistik Sesuai Dengan Kebutuhan Departemen Logistik