Pengaruh Variasi Kompaksi Terhadap Porositas dan Kekuatan Tekan Keramik Al2O3
Main Author: | Setyawan, Fajar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143343/1/Fajar_Setyawan_105060201111016-62.pdf http://repository.ub.ac.id/143343/ |
Daftar Isi:
- Keramik memiliki sifat penghantar panas yang buruk dan ketahanan panas yang baik, dari sifat inilah keramik dapat digunakan sebagai isolator panas (penyimpan panas) yang salah satunya diaplikasikan pada dinding tungku peleburan. Tungku peleburan yang baik harus diisolasi dengan bahan keramik sehingga tahan temperatur yang sangat tinggi. Temperatur yang tinggi pada dinding peleburan menyebabkan material tersebut harus tahan terhadap suhu tinggi dan penyimpan panas yang baik. Keramik Al2O3 pada penelitian ini akan di proses secara kompaksi. Kompaksi merupakan proses pemadatan serbuk menjadi sampel dengan bentuk tertentu sesuai dengan cetakannya yang dikenal dengan green compact. Setelah dikompaksi maka campuran serbuk harus dibakar pada suhu tertentu supaya padat, keras, dan kuat (menggelas) untuk menjadi keramik. Penggelasan adalah suatu proses pencairan bagian – bagian tertentu dari tanah liat mulai mencair menjadi gelas. Kompaksi bertujuan untuk mendapatkan bentuk, density, kontak antar partikel dan untuk lebih memperkuat material untuk diproses lebih lanjut. Dari hasil kompaksi inilah keramik akan di uji kekuatan tekan serta di uji porositas dan densitasnya untuk menghasilkan keramik yang memiliki sifat dan karakteristik yang berkualitas melalui sampel beberapa spesimen yang akan diuji oleh peneliti. Penelitian ini ditekankan pada jenis keramik Al2O3 yang di proses melalui proses kompaksi yang divariasikan. Pada variasi tertinggi yaitu 250 bar dihasilkan keramik Al2O3 yang sangat kuat yaitu memiliki nilai kuat tekan pada 29.75 MPa, sedangkan pada variasi 150 bar dan 200 bar hanya memiliki nilai kuat tekan pada 23.06 MPa dan 25.13 MPa. Keramik Al2O3 dipengaruhi oleh porositas, dimana pada variasi 250 bar mempunyai porositas yang rendah (densitas semakin padat) yaitu sebesar 17.35 % sehingga nilai kuat tekannya tinggi. Sedangkan, pada variasi 150 bar dan 200 bar memiliki nilai porositas sebesar 19.96 % dan 19.62 % dimana nilai kekuatan tekannya lebih rendah.