Pengaruh Variasi Diameter Dalam Burner Terhadap Karakteristik Pembakaran Difusi Campuran Biodiesel Minyak Jarak Dan Etanol
Daftar Isi:
- Salah Satu Energy Alternative Yang Banyak Digunakan Yaitu Biodiesel Dan Etanol. Biasanya Campuran Bodiesel Dan Etanol Ini Di Bakar Secara Difusi, Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Tentang Karakteristik Pembakaran Biodiesel Minyak Jarak Dan Etanol, Maka Dalam Penelitian Ini Akan Melakukan Pembakaran Difusi Pada Mini Tube Burner. Dalam Penelitian Ini Diamati Karakteristik Nyala Api Pada Pembakaran Difusi Campuran Biodiesel Dan Etanol Pada Mini Tube Burner. Karakteristik Nyala Api Yang Diamati Meliputi Tinggi (Dimensi) Api, Instabilitiy (Ketidak Stabilan) Nyala Api Dan Ledakan Api. Dalam Penelitian Ini Menggunakakan Syringe Ukuran 1 Ml Untuk Menyalurkan Bahan Bakar Ke Burner Dan Syringe Pump Untuk Mengatur Debit, Lalu Menggunakan Heater Untuk Menguapkan Bahan Bakar. Kemudian Mengambil Data Visualisasi Api Dengan Cara Mengambil Video Selama 1 Menit Menggunakan Kamera, Hasil Rekaman Kemudian Akan Di Pecah Menjadi Foto. Untuk Temperatur Burner Diukur Menggunakan Thermocople Tipe K. Burner Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Yaitu Dengan Diameter Dalam 0.5 Mm, 0.8 Mm Dan 1 Mm. Untuk Pembanding Menggunakan Debit Bahan Bakar Sebesar 1 Ml/Jam, 2 Ml/Jam, 3 Ml/Jam, 4 Ml/Jam Dan 5 Ml/Jam. Dengan Campuran Bahan Bakar 70% Biodiesel Minyak Jarak Dan 30% Etanol. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Bentuk Api Yang Dihasilkan Menyerupai Api Laminer, Tetapi Bentuk Dan Ukurannya Selalu Berubah. Semakin Kecil Diameter Dalam Burner Menyebabkan Ketinggian Api Semakin Besar, Api Menjadi Lebih Tidak Stabil Dan Api Lebih Sering Mengalami Ledakan. Semakin Besar Diameter Dalam Burner Maka Temperatur Dinding Burner Menjadi Lebih Tinggi.