Daftar Isi:
  • Koridor Cemorolawang menghubungkan wisatawan menuju objek Wisata Gunung Bromo yang melalui Kabupaten Probolinggo. Koridor mempunyai peran penting dalam berkembangnya aktifitas wisata Gunung Bromo, dimana wisata Gunung Bromo selama ini dapat berkembang dengan baik karena didukung oleh jalur akses yang disebut koridor. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja dan fungsi Koridor Cemorolawang, khususnya sebagai pendukung destinasi utama Gunung Bromo berdasarkan 5 aspek utama yaitu aspek fisik lahan, aspek aksesibilitas, aspek sarana prasarana, aspek aktifitas, dan aspek wisatawan. Pada penelitian ini, Koridor Cemorolawang dibagai menjadi 5 segmen berdasarkan batas administrasi. Untuk mengetahui fungsi dan daya dukung wisata Koridor Cemorolawang, digunakan metode deskriptif evaluatif skoring daya tarik wisata. Selanjutnya digunakan analisis evaluatif yaitu CSI dan daya dukung lahan untuk mengetahui sejauh mana pariwisata berkembang di Koridor Cemorolawang, Berdasarkan hasil CSI,menunjukan bahwa kepuasan wisatawan terhadap 5 aspek cukup tinggi mencapai nilai 71,52%,artinya wisatawan merasa puas dengan kondisi 5 aspek tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa Koridor Cemorolawang tidak hanya mempunyai fungsi sebagai jalur akses ,tetapi juga mempunyai fungsi sebagai daya tarik wisata dengan nilai skor daya tarik sebesar 60,54% yang termasuk dalam nilai daya tarik sedang karena berada diantara nilai 33,3%-66,6%. Fungsi koridor tidak hanya sebagai sarana transportasi, namun juga mempunyai fungsi lain seperti penghubung antar daerah tujuan wisata dan pengorientasi perjalanan wisata, serta sebagai daya tarik wisata. Rekomendasi perencanaan koridor dilakukan berdasarkan input analisis skoring daya tarik wisata,hasil analisis CSI dan daya dukung lahan sehingga diketahui bahwa terdapat 3 segmen potensial yang akan diutamakan untuk dikembangkan, yaitu di bagian selatan dari segmen A, B, dan C Koridor Cemorolawang.