Daftar Isi:
  • Mengamati bagaimana kecenderungan perilaku pengguna dalam memanfaatkan ruang sirkulasi dilatar-belakangi oleh pentingnya perhatian pada kelangsungan operasional pasar itu sendiri. Khususnya di Indonesia, pasar tradisional bertanggung jawab atas hingga 60% kebutuhan pangan masyarakat berikut ketergantungan ekonomi jumlah besar masyarakatnya. Sebagai salah satu pasar tradisional di Malang, Pasar Blimbing juga dituntut untuk mampu mempertahankan keterlibatan masyarakatnya sedangkan fungsional ruang sirkulasi diperlukan untuk menjamin konektivitas setiap ruangoperasional pasar. Sebagai fasilitas umum, sifat tradisional sedikit-banyak akan memotivasi keinginan untuk ikut terlibat yang tinggi karena berbagai macam faktor. Artinya, setiap partisipan juga akanmemiliki konsekuensi terhadap efektivitas fungsi pasar itu sendiri. Konsekuensi yang dimaksud adalah kemungkinan munculnya keinginan untuk menarik diri saat kompleksitas pemanfaatan ruang sudah pada batastoleransinya. Dampak yang diberikan terhadap fungsional pasar adalah operasional yang ditinggalkan disertaikesan efektivitas rancangan ruang yang berkurang.Arsitektur dan perilaku merupakan pendekatan yang menunjukkan hubungan manusia dan ruang dimana ruang yang diperuntukkan secara bersama disebutkan cenderung mengalami intervensi.Perhatian penelitian ini dititik-beratkan pada kecenderungan-kecenderungan yang bisa menurunkan efektivitas operasional Pasar Blimbing atau perilaku yang mengganggu dan menyalahi peruntukan khususnya ruang sirkulasi. Teknik behavioral mapping diterapkan untuk mengamati, merekam, dan selanjutnya mengerti bagaimana memanfaatkan ruang-ruang sirkulasi ini. Indikasi penyebabnya digali lebih mendalam dengan melakukan wawancara jenis in-depth interview pada pelaku seting yang terpilih. Dalam analisis, setiap aspek relevan diintegrasikan dengan pertimbangan indikasi-indikasi yang ditemukan baik dari data pemetaan maupun hasil wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap intervensi sifatnya memotivasi kecenderungan-kecenderungan berikutnya dimana personalisasi ruang sirkulasi oleh pedagang merupakan perilaku pertama.Mereka memiliki persepsi bahwa ruang pun menyediakan peluang untuk diintervensi sehingga pemahaman tersebut diimplementasikan dalam rekomendasi sebagai ruang yang mampu mengendalikan peruntukkannya sendiri dan mengantisipasi intervensi terjadi kembali.