Daftar Isi:
  • PT Tiara Kurnia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pupuk organik granul. Permasalahan yang terjadi adalah terdapat beberapa limbah yang belum dilakukan upaya pengolahannya. Sehingga, menimbulkan penurunan produktivitas penggunaan massa dan kinerja lingkungan. Berdasarkan identifikasi, proses fermentasi menghasilkan limbah gas yang cukup besar. Limbah tersebut jika tidak ditangani secara tepat dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan adanya dampak yang ditimbulkan dari limbah gas tersebut maka perlu dilakukan upaya yang tepat untuk mengurangi kandungan limbah gas yang dihasilkan serta mampu meningkatkan produktivitas perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Green Productivity (GP). GP menerapkan produktivitas dengan tool, teknik-teknik, teknologi manajemen lingkungan yang tepat, untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan-kegiatan organisasi. Langkah pertama adalah analisis proses produksi menggunakan Process Flow Diagram (PFD), dilanjutkan dengan menggambarkan input dan output material secara kuantitatif menggunakan neraca massa dan Green Value Stream Mapping (GVSM) serta dilakukan perhitungan produktivitas berdasarkan neraca massa dan Green Productivity Index (GPI). Langkah kedua, mengidentifikasi akar penyebab permasalahan menggunakan Fishbone Diagram dan menentukan tujuan dan target perbaikan. Langkah terakhir adalah melakukan diskusi terhadap permasalahan yang ada, serta menyusun alternatif perbaikan berdasarkan green productivity. Selanjutnya, pemilihan alternatif dilakukan berdasarkan nilai dari deret seragam yang terbesar. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dihasilkan nilai awal produktivitas penggunaan material menurut neraca massa yang paling rendah adalah sistem fermentasi sebesar 79,8%. Untuk nilai GPI awal sebesar 0,49 dengan nilai dampak lingkungan sebesar 2,83 dan nilai indikator ekonomi sebesar 1,39. Alternatif yang terpilih berdasarkan deret seragam netto adalah alternatif 1 yaitu dengan pembuatan digester fixed domed plant, serta pemanfaatan biogas untuk LPG. Alternatif yang terpilih memiliki nilai deret seragam netto sebesar Rp 433.624.282,4. Selain itu, alternatif tersebut diestimasikan akan meningkatkan nilai GPI akhir menjadi 0,69 dan meningkatkan nilai produktivitas penggunaan material berdasarkan neraca massa dengan kondisi awal 79,8% menjadi 95%. Allternatif terpilih akan mengurangi dampak emisi gas rumah kaca yang semula sebesar 3466,17 kg/jam menjadi 233,67 kg/jam. Peningkatan produktivitas juga dilihat dari segi biaya, dimana produktivitas total awal sebesar 102% menjadi 136% setelah perbaikan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan green productivity pada industri pupuk organik granul dapat meningkatkan produktivitas serta kinerja lingkungan dari perusahaan.