Penerapan Siklus DMAIC dengan Metode Taguchi untuk Meningkatkan Kualitas Bata Merah dengan Penambahan Serbuk Gergaji (Studi Kasus Industri Batu Bata Merah, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungk
Main Author: | Pratiwi, GistiAyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143219/1/SKRIPSI_GISTI_AYU_PRATIWI_%28115060707111012%29.pdf http://repository.ub.ac.id/143219/ |
Daftar Isi:
- Persaingan dalam bidang pemasaran produk yang semakin ketat menuntut perusahaan memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Kualitas produk merupakan salah satu kriteria penting bagi konsumen, maka diperlukan pengendalian dan peningkatan kualitas secara terus menerus untuk memenuhi harapan konsumen. Salah satu daerah industri batu bata merah terletak di Cemorokandang, Kota Malang. Permasalahan yang terjadi pada pengrajin batu bata merah yaitu kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya kuat tekan pada batu bata merah dan mengenai Standar Kuat Tekan Batu Bata SII-0021-78, sehingga cacat pada produk dianggap tidak bisa digunakan kembali. Untuk mengidentifikasi permasalahan dan meningkatkan kualitas kuat tekan batu bata pada proses produksi, maka menggunakan penerapan siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) dan menggunakan metode Taguchi. Fase Define dilakukan untuk identifikasi tujuan Six Sigma dengan diagram SIPOC. Fase Measure, untuk menetapkan Critical to Quality (CTQ), menghitung dan membuat peta kontrol, menghitung nilai Defect per Million Opportunity (DPMO), perhitungan level sigma, perhitungan nilai kapabilitas proses (Cpm) dan kapabilitas output (Cpmk), dan perhitungan % off target. Fase Analyze dengan fishbone diagram untuk menentukan akar penyebab masalah. Pada fase Improve, dilakukan perbaikan dengan metode Taguchi. Pada Fase Control, menggunakan setting level optimal Taguchi untuk meningkatkan kualitas kuat tekan batu bata merah. Berdasarkan hasil analisis DMAIC, permasalahan kualitas kuat tekan adalah terdapat beberapa hari produksi yang memiliki kuat tekan diluar batas spesifikasi menurut standar kuat tekan. Dari analisa fishbone chart, penyebab permasalahan yang digunakan untuk mencari solusi masalah kualitas yaitu penyebab yang dapat dikendalikan meliputi lama penggilingan, lama pengeringan, posisi pembakaran, dan komposisi bahan baku (tanah liat:abu hasil pembakaran tebu:serbuk kayu). Setting Level optimal dari hasil eksperimen Taguchi, yaitu komposisi tanah liat:Abu hasil pembakaran tebu:serbuk kayu (75%:20%:5%), lama penggilingan 1,5 jam, lama pengeringan 3 hari, dan posisi pembakaran ditengah. Dengan menggunakan setting level optimal tersebut, terjadi penurunan nilai DPMO, kenaikan level sigma, dan kenaikan kapabilitas proses dan output.