Daftar Isi:
  • Seiring berkembangnya teknologi yang semakin maju dan canggih, maka semakin berkembang pula industri manufaktur yang mengakibatkan semakin meningkatnya penggunaan berbagai material untuk memenuhi kebutuhan industri, sebagai contohnya penggunaan material logam untuk pembuatan rangka mobil. Namun penggunaan logam untuk rangka kendaraan akan membuat kendaraan tersebuat semakin berat yang berpengaruh pada performa mesin dan berpengaruh juga pada pemakaian bahan bakar. Aluminium busa atau umumnya lebih dikenal dengan aluminium foam mampu menjawab masalah ini. Aluminium foam merupakan suatu material baru yang dihasilkan dari rekayasa material yang memiliki struktur berpori, memiliki sifat yang unik yang menggabungkan 2 sifat yaitu kuat dan ringan serta nilai porositas yang tinggi. Aluminium foam pada dasarnya dapat dibuat dengan dua cara yaitu melt process dan powder metallurgy. Pada penelitian ini dibahas bagaimana pengaruh variasi penambahan prosentase berat (%wt) serbuk CaCO3 dengan variasi yang digunakan sebesar 0%, 1%, 3% dan 5% terhadap porositas dan kekuatan tekan pada aluminium foam. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan aluminium foam yaitu melalui jalur cair (melt process) dengan penambahan serbuk blowing agent. Pada penelitian ini material yang digunakan yaitu Al-Mg-Si (Al- 6061) sebagai bahan utama pembuatan aluminium foam, serbuk kalsium karbonat (CaCO3) sebagai blowing agent dan serbuk alumina (Al2O3) sebagai penstabil gelembung gas. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa prosentase porositas yang didapatkan pada penambahan 0%wt, 1%wt, 3%wt dan 5%wt serbuk CaCO3 secara berturut-turut 5,69%, 64,99%, 62,77% dan 61,30%, untuk nilai kekuatan tekannya 726,27 MPa, 150,75 MPa, 191,18 MPa dan 314,34 MPa, sedangkan untuk kekuatan spesifiknya 284,81x106 N/mm2/kg/mm3, 279,18x106 N/mm2/kg/mm3, 291,91x106 N/mm2/kg/mm3 dan 388,08x106 N/mm2/kg/mm3.