Daftar Isi:
  • CV Dharma Utama adalah sebuah industri skala kecil yang memproduksi dua macam cat genteng yaitu Duta Paint SSP dan Duta Paint SP. Tiap family product memiliki tiga pilihan warna produk yaitu warna dengan kode 101, 104, 105 untuk jenis SSP, dan kode 201, 202, 204 untuk jenis SP. Setiap item produk memiliki dan jumlah permintaan berbeda disetiap periodenya. Pada beberapa periode tertentu, perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan permintaan yang cukup signifikan. CV Dharma Utama melaksanakan penjadwalan produksi berdasarkan periode sebelumnya, sehingga berdampak seringnya terjadi selisih antara jumlah produksi dan jumlah permintaan. Perusahaan mengalami overstock pada awal periode perencanaan dengan stock level sebesar 484 jam yang setara dengan demand selama 1 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola permintaan cat genteng Duta Paint dan kemudian merencanakan produksi yang sesuai dengan kondisi perusahaan untuk mengatasi overstock di gudang. Metode yang digunakan untuk melakukan peramalan didalam penelitian ini adalah metode Holt Winter dengan komponen Additive Seasonal dan Holt Winter dengan komponen Multiplicative Seasonal. Dari kedua metode peramalan tersebut, dipilih yang terbaik dengan melakukan uji peramalan menggunakan Mean Absolute Percentage Error dan dilanjutkan perencanaan agregat dengan pendekatan Chase Strategy yang disertai dengan pengurangan overstock secara bertahap. Selanjutnya dilakukan disagregasi dengan metode Hax and Meal dari hasil perencanaan agregat untuk mendapatkan Jadwal Induk Produksi (JIP). Hasil dari peramalan menunjukkan bahwa pola permintaan perusahaan memiliki pola permintaan musiman dan metode yang terpilih adalah metode Holt Winter dengan komponen Additive Seasonal. Nilai variabel untuk peramalan adalah α= 0,9, β= 0,1, γ=0,2. Untuk perencanaan agregat, perusahaan perlu merubah jumlah tenaga kerja untuk menyesuaikan pola permintaan musiman. Namun perubahan jumlah tenaga kerja tidak berubah drastis, hanya berkisar sekitar 1-2 orang. Dengan menggunakan pendekatan Chase Strategy, perusahaan dapat mengurangi penumpukan persediaan di awal periode yang sebesar 484 jam dan hasil di akhir periode sebesar 93 jam yaitu mendekati jumlah safety stock 113 jam. Jadwal Induk Produksi (JIP) didapatkan dari perencanaan disagregat yang menggunakan metode Hax and Meal dengan Qij yang berbeda setiap periodenya. Dari JIP diketahui bahwa terdapat penurunan persediaan, karena jumlah persediaan akhir lebih kecil dari jumlah persediaan awal.