Perpustakaan Daerah Kabupaten Malang Dengan Pendekatan Pencahayaan Alami
| Main Author: | Sani, HaniefAriefman |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2015
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143176/1/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/143176/2/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/143176/3/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/143176/3/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/143176/4/Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/143176/5/Cover_%2B_DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/143176/6/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/143176/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan dan pengembangan fasilitas pada sebuah daerah adalah keharusan. Seperti Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan, pembangunan dan pengembang-an fasilitas pendidikan di Kota Malang menjadi keharusan. Salah satu fasilitas pendidikan yang akan dikembangkan di Kota Malang adalah perpustakaan. Perpustakaan adalah fasilitas dengan kebutuhan utama pada aspek pencahayaan. Kebutuhan pencahayaan pada perpustakaan sebaiknya dapat mendukung kegiaan di dalamnya, misalnya tidak silau, tidak merusak koleksi dan memiliki kuat cahaya yang sesuai. Dewasa ini banyak perpustakaan yang menerapkan pencahayaan buatan untu memebuhi kebutuhan pencahayaan tersebut. Penerapan pencahayaan buatan berdampak pada konsumsi energi bangunan yang semakin besar. Indonesia sebagai Negara tropis yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun dapat memanfaatkan kekayaan tersebut sebagai sumber pencahayaan alami. Berdasarkan kebutuhan pencahayaan perpustakaan yang spesifik dibutuhkan stategi pencahayaan yang sesuai agar cahaya di dalam bangunan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan. Parameter desain yang digunakan adalah parameter deasain sesuai spesifikasi kebutuhan pencahayaan pada sebuah perpustakaan. Cahaya yang masuk ke dalam bangunan perpustakaan memiliki kuat cahaya sesuai kebutuhan, tidak menyebabkan silau, serta dapat menerangi seluruh bagian bangunan secara merata. Selain itu cahaya tidak dapat secara langsung menyinari koleksi, karena dapat merusak kualitas koleksi. Hasil desain pada perancangan perpusatakaan ini berdasarkan pada bagaimana kondisi cahaya pada tapak dan bagaimana bangunan menyesuaikan desain bangunan dengan kondisi cahaya tersebut. Penyesuaian pada kondisi cahaya tersebut mempengaruhi dimana peletakan bukaan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan bagaimana arah hadap bangunan yang sesuai dengan kebutuhan pencahayaan pada bangunan, dengan menyesuakan pada arah dan sudut datang cahaya matahari. Penyesuaian kuat cahaya pada bangunan dilakukan dengan penerapan selubung bangunan untuk mengontrol cahaya yang masuk ke dalam bangunan.