Daftar Isi:
  • Supply Chain memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan, sehingga pengelolaan supply chain yang baik akan memberikan banyak manfaat. Banyaknya peranan dan manfaat pada supply chain tidak terlepas dari berbagai risiko yang terjadi sehingga penanganan risiko yang baik dan cepat sangat diperlukan. Risiko supply chain meliputi risiko supply, risiko demand, risiko operational dan risiko environmental. PT Kasin merupakan perusahaan penyamakan kulit yang mengolah kulit mentah menjadi kulit jadi yang menggunakan sistem make to order sehingga menyebabkan adanya risiko demand yang timbul yaitu kehabisan stock (stockout) apabila ada permintaan melonjak selain itu pada risiko environmental yaitu adanya limbah yang sering mendapat teguran dari pemerintah dan masyarakat setempat. Dengan adanya beberapa risiko tersebut maka perlu dilakukan analisis risiko supply chain untuk dapat mengurangi dampak dari risiko yang pada perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). FAHP digunakan untuk mengetahui seberapa besar bobot yang diperoleh pada risiko dan jenis risiko. Setelah melakukan perhitungan FAHP maka tahap selanjutnya adalah membuat diagram Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengetahui akar penyebab dari jenis risiko terbesar dengan cara menghitung nilai probabilitas kegagalannya. Tahap akhir adalah memberi rekomendasi perbaikan. Pada hasil penelitian ini terdapat 19 jenis risiko dari 4 risiko yang ada yaitu risiko supply sebanyak 5 meliputi kualitas bahan baku, keterlambatan bahan baku, kesalahan item yang dikirim oleh supplier, ketersediaan bahan baku, dan harga bahan baku yang tinggi. Risiko demand sebanyak 4 meliputi reject produk yang tinggi, target produksi tidak tercapai, permintaan yang bervariasi, dan ketidakstabilan permintaan konsumen. Risiko operational sebanyak 6 meliputi permintaan yang berlebihan, revisi pesanan pembelian, tingginya biaya transportasi, kualitas pelayanan dan pengiriman, perubahan teknologi dan sumberdaya manusia. Sedangkan pada risiko environmental sebanyak 4 meliputi hukum dan regulasi pemerintah, bencana alam, ekonomi dan inflasi serta limbah. Berdasarkan perhitungan pada FAHP diketahui bahwa jenis risiko dengan bobot tertinggi adalah revisi pesanan pembelian 0.168, target produksi tidak tercapai 0.156, serta kualitas pelayanan dan pengiriman 0.124. Kemudian berdasarkan hasil pada FTA diketahui bahwa revisi pesanan pembelian dengan penyebab kegagalan adalah mesin dan pekerja, pada target produksi tidak tercapai adalah mesin, bahan baku terlambat karena supplier serta pekerja, sedangkan untuk penyebab kegagalan pada kualitas pelayanan dan pengiriman adalah unit return dan telat diantar pada konsumen. Usulan rekomendasi untuk penyebab kegagalan mesin adalah dengan melakukan perawatan mesin yang rutin, pada pekerja dengan melakukan pelatihan dan monitoring, sedangkan untuk bahan baku terlambat karena supplier adalah dengan memberikan ketegasan dan pendesakan agar supplier dapat memenuhi pesanan secara tepat waktu.