Perancangan Pusat Kunjungan di Kota Blitar (Blitar Visitor Center)
Main Author: | Gomo, PanduPanoto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143157/1/SKRIPSI_PANDU_PANOTO_GOMO_0910650069.pdf http://repository.ub.ac.id/143157/ |
Daftar Isi:
- Kota Blitar sejak dahulu sering dikaitkan dengan nama besar Bung Karno. Bisa dikatakan kota Blitar besar dan terkenal karena nilai historisnya. Level yang dicapai kota Blitar adalah sebuah kota yang masih tergolong antara klasifikasi kota kecil dan kota besar. Terletak di selatan provinsi Jawa Timur antara 112014’-112028’ Bujur Timur dan 802’-808’ Lintang Selatan. Kota Blitar memiliki visi pembangunan kota Blitar tahun 2005-2025 yaitu mewujudkan kota Blitar sebagai kota pariwisata, pusat pelayanan perdagangan dan jasa yang berwawasan kebangsaan dan lingkungan. Hal ini telah diwijudkan dengan adanya prasarana kota yaitu Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan Jasa (PIPP) yang didirikan pada tahun 2004 sebagai fasilitas penyambut wisatawan dan untuk menunjang kegiatan pariwisata di kota. Wilayah PIPP merupakan daerah yang padat akan aktifitas masyarakat dan fungsi ruang pada kawasannya mencakup fungsi komersial, permukiman, dan pariwisata. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya malfungsi atau penyimpangan fungsi sehingga kualitas pelayanan PIPP menurun dan kuantitas daya tampung pengunjung semakin berkurang. Oleh karena itu perlu adanya sebuah pengembangan pada bangunan PIPP agar dapat berintegrasi baik dengan fungsi disekitarnya sehingga dapat menunjang tidak hanya pariwisata di kota Blitar tetapi juga aktifitas lain disekitarnya. Tiga hal penting yang sangat berpengaruh dalam pengembangan sebuah daerah pariwisata adalah objek wisata, penunjang, dan wisatawan. Tidak hanya itu, upaya promosi dan peran serta masyarakat sangat berpengaruh dalam meningkatkan daya tarik wisatawan. Pemberian layanan informasi yang interaktif dan menarik, penyediaan paket perjalanan dan wisata secara terpadu, serta memanfaatkan event-event lokal sebagai atraksi dapat meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata di kota Blitar. Dari banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama penyediaan fasiltas-fasilitasnya, maka perlu adanya pengkerucutan fungsi agar semua fungsi ruang yang ada tidak berdiri sendiri melainkan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Maka dari itu metode yang digunakan dalam rencana pengembangan PIPP ini adalah arsitektur hibrid, yaitu menggabungkan dua fungsi atau lebih dan dari hasil penggabungan tersebut didapatkan fungsi baru yang berperan sebagai ruang transisi antara kedua fungsi sebelumnya. Dari metode tersebut didapatkan sebuah konsep desain yang digunakan untuk rencana pengembangan fasilitas PIPP menjadi sebuah pusat kunjungan di kota Blitar. Mengingat fungsi yang dikembangkan begitu banyak dan tidak hanya sebagai pusat informasi pariwisata saja maka fasilitas PIPP berubah menjadi Blitar Visitor Center.