Analisa Strategi Pada Perusahaan Benih Tanaman Berbasis Metode Performance Prism dan SWOT
Main Author: | Rezabillah, Shani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143090/1/Bab_III.pdf http://repository.ub.ac.id/143090/2/bab_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/143090/3/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/143090/4/Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/143090/5/Bab_I.pdf http://repository.ub.ac.id/143090/6/Cover_baru.pdf http://repository.ub.ac.id/143090/7/Bab_II.pdf http://repository.ub.ac.id/143090/ |
Daftar Isi:
- PT. X merupakan perusahaan benih di kota Malang. Perusahaan ini telah menerapkan konsep pengukuran kinerja tradisional yang cenderung mengedepankan masalah finansial, dan tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya sehingga tidak mendorong adanya continuous improvement. Berkaitan dengan pencapaian target penjualan, target penjualan berbagai jenis benih sebagian besar tidak tercapai dimana kondisi ini terjadi pada tahun 2012. Maka dari itu dibutuhkan metode yang dapat diterapkan dalam pengukuran tersebut untuk mengetahui sejauh mana performansi kinerja perusahaan telah tercapai sehingga dapat merumuskan strategi unggulan yang tepat dan berdaya saing. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengukur kinerja adalah Performance Prism, sedangkan untuk menentukan strategi menggunakan metode SWOT. Performance Prism memberikan pengukuran yang komprehensif dan sudut pandang yang luas sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas dan nyata pada kondisi perusahaan yang sebenarnya. Ruang lingkup Performance Prism meliputi interaksi antara kontribusi stakeholder dan kepuasan stakeholder yang kemudian diproyeksikan ke dalam strategi, proses dan kapabilitas. Dari pengukuran tersebut dapat diketahui aktivitas stakeholder yang akan masuk kedalam IFE & EFE sehingga akan menjadi dasar dalam pembuatan analisis SWOT. Hasil dari penelitian berdasarkan perhitungan scoring system menggunakan Objective Matrix (OMAX) yang kemudian dilanjutkan dengan analisis Traffic Light System, menunjukkan bahwa terdapat 25 KPI yang masuk dalam kategori hijau, 3 KPI masuk dalam kategori kuning, dan 6 KPI masuk dalam kategori merah. Pada matrik IFE, KPI investor dan employee yang masuk kategori hijau merupakan kekuatan, sedangkan KPI dari investor dan employee yang masuk kategori kuning dan merah merupakan kelemahan. Pada matrik EFE, KPI dari supplier dan customer yang masuk kategori hijau merupakan peluang, sedangkan KPI supplier dan customer yang masuk kedalam kategori kuning dan merah merupakan ancaman. Hasil dari Traffic Light System akan dijadikan input dalam penyusunan matrik IFE dan EFE. Hasil dari IFE dan EFE dijadikan landasan untuk membuat matrik SWOT sehingga mendapatkan 5 strategi baru yaitu memperluas pangsa pasar, menjaga hubungan baik dengan supplier, memberikan reward, peningkatan daya tahan produk dan menjaga hubungan baik dengan koperasi.