Manajemen Lalu Lintas Jalan Hasanuddin & Jalan Thamrin Kota Denpasar Guna Mengatasi Kemacetan Akibat Prosesi Ngaben
Main Author: | Paramartha, DewaMade |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143076/1/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/143076/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/143076/3/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/143076/4/RINGKASAN.pdf http://repository.ub.ac.id/143076/ |
Daftar Isi:
- Upacara Ngaben adalah upacara kematian yang dilakukan oleh umat Hindu Bali dengan proses kremasi terhadap jasad manusia yang telah meninggal. Bentuk kremasi tersebut merupakan proses dari penyucian roh dari dosa-dosa yang telah lalu. Jalan Hasannudin dan Jalan Thamrin yang dilalui oleh 8 Desa/Kelurahan sebagai sarana menuju setra (kuburan) Badung, dimana ruas Jalan Hasannudin dan ruas Jalan Thamrin juga merupakan jalan utama dan jalan penghubung antara pusat-pusat kegiatan di Kota Denpasar dengan mobilitas pergerakan yang tinggi. Sehingga pada saat upacara Ngaben berlangsung, terjadi penumpukan volume lalu lintas yang dikarenakan penggunaan infrastruktur jalan secara bersamaan baik pengguna kendaraan bermotor dan pelaksana upacara Ngaben. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran pergerakan adat Ngaben, kinerja jalan dari Jalan Hasanuddin dan Jalan Thamrin serta pendistribusian kendaraan dan merumuskan alternatif penanganan masalah melalui manajemen lalu lintas. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif evaluatif meliputi analisis pola sebaran pergerakan adat Ngaben, tingkat pelayanan jalan, distribusi arus kendaraan dan penanganan masalah. Analisis tingkat pelayanan jalan digunakan untuk mengetahui kinerja ruas Jalan Hasannudin dan ruas Jalan Thamrin eksisting dan pada saat upacara Ngaben berlangsung. Analisis alternatif penanganan masalah melalui manajemen lalu lintas digunakan untuk menyusun rekomendasi alternatif penyelesaian masalah dengan pemilihan rute alternatif yang sesuai dengan tujuan pergerakannya. Hasil dari penelitian ini menunjukan rute dari pola sebaran pergerakan adat Ngaben dan tingkat pelayanan jalan pada segmen I dengan LOS D, segmen II dengan LOS D, segmen III dengan LOS B, segmen IV dengan D dan segmen 5 dengan LOS A di siang hari yaitu pukul 12.00-13.00. dan untuk tingkat pelayanan jalan pada saat upacara berlangsung semua mengalami tingkat pelayanan jalan dengan LOS F yang diasumsikan kecepatan kendaraan <15 km/jam. Dari pehitungan distribusi kendaraan menunjukan tiga arus menerus dalam penggunaan ruas Jalan Hasannudin dan ruas Jalan Thamrin yang akan menjadi acuan dalam pengaliran arus lalu lintas, diantaranya, pengalihan arus lalu lintas menuju Imam Bonjol dengan peningkatan nilai DS terbesar yaitu pada ruas Jalan Hasannudin dengan 51.90% dan peningkatan terendah pada ruas Jalan Teuku Umar dengan 16.27%, pengalihan arus lalu lintas menuju Jalan Wahidin dengan peningkatan nilai DS terendah pada ruas Jalan Sutomo dengan 25.60%, sedangkan untuk pengalihan arus lalu lintas menuju Jalan Gajahmada peningkatan nilai DS terendah pada ruas Jalan kartini dengan 27.85%.