Daftar Isi:
  • Dasar diangkatnya judul ini adalah terkait dengan isu ruang yang dipandang hanya sebagai entitas ekonomi, industri, perdagangan dan jasa suatu kota. Ruang-ruang publik keadaanya tidak menemui titik terang, pemerintah sebagai pengelolanya selalu menempatkan sebagai ujung prioritas. Tak lebihnya pada ruang permukiman Kampung Kota yang eksis dengan kompleksitas kualitas dan kearifan lokalnya, juga diletakkan di ujung akhir prioritas pengetahuan keruangan dan perencanaan wilayah atau kota dan arsitektur, khususnya arsitektur ruang permukiman Kampung Kota. Dibalik fenomena tersebut dan keterbatasan lahan dan setting fisik kampung-kampung kota ternyata masih memiliki eksistensi ruang-ruang sosial-budayanya, ialah ruang bersama, dengan kompleksitasdan kemajemukan subjek pelakunya, ruang bersama memiliki dinamika dan pola dimana didalamnya sesama warga meningkatkan kualitas daya hidup, ruang komunitas belajar lintas generasi dengan nilai-nilai kearifan lokal melalui wujud pengelolaanya. Kunci dari kualitas ruang bersama adalah pengelolaan notion teritorialitasnya, yaitu dari pihak yang mengelola dan bertanggung jawab. Pola-pandang tersebut menjadikan suatu upaya untuk melestarikan potensi kharakteristik ruang bersama agar dapat berkesinambung-lanjutan. Parameter pengembangan ide desain berasal dari kharakteristik lokalitas pada ruang bersama Kampung Temenggungan Ledok. Hal ini memerlukan tahap pengamatan pada setting dan atribut ruang, dinamika-pola ruang dan territorialitas. Parameter tersebut terbagi atas dua aspek, yaitu programatik dan diagramatik. Pada aspek programatik membahas akan aktifitas dan fungsi serta komponen yang dibutuhkan sehingga pembahasan ini mengarah pada struktur tata ruang, pada aspek diagramatik membahas tentang nilai dan ide, yaitu mengarah kepada sistem ruang. Pengembangan ide desain berupa komponen ruang yang terbagi atas komponen ruang aktifitas keseharian dan insidental. Komponen ruang dibuat secara modular tatasusun penggabungan antara aktifitas, fungsi, subjek-pelaku, material serta unsur nilai didalamnya. Proses pembentukan modul ini dilakukan dengan metode hybrid-program sehingga menghasilkan program yang multi-layer dalam satuan komponen ruang. Secara umum, komponen memiliki bentuk fleksibel, penggunaannya terkait waktu dengan fungsi mengikuti dinamika yang telah terjadi di ruang bersama kampung temenggungan ledok. Aplikasi selanjutnya adalah meletakkan modul komponen tersebut, pada peletakan mengalami fleksibilitas pada dimensional modular dan keterkaitan program komponen, hal ini merupakan upaya untuk menghadirkan komponen yang berbentuk organik.