Daftar Isi:
  • Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi makhluk hidup. Disamping itu, pertambahan dan perkembangan penduduk yang pesat berpengaruh terhadap kebutuhan akan air bersih. Berkembangnya kegiatan penduduk di sekitar Kali Kloang, Kabupaten Pamekasan, dapat menambah tingkat pencemaran perairan. Penambahan tingkat pencemaran tersebut diakibatkan oleh dibuangnya limbah, baik limbah domestik, industri, maupun limbah pertanian, langsung ke badan sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Kajian ini bertujuan untuk menentukan status mutu air pada Kali Kloang Kabupaten Pamekasan. Penetapan kualitas air sungai dilakukan pada tiga stasiun monitoring, yaitu Stasiun Monitoring Jembatan Sersan Mesrul, Stasiun Monitoring Jembatan Gurem, dan Stasiun Jembatan Gerre Manjeng dengan menggunakan metode STORET, Indeks Pencemaran, CCME WQI dan OWQI. Berdasarkan metode STORET, status mutu air pada Stasiun Jembatan Sersan Mesrul mengalami cemar ringan, pada Stasiun Jembatan Gurem berat, dan pada Stasiun Jembatan Gerre Manjeng cemar ringan. Dengan metode Indeks Pencemaran, Stasiun Jembatan Sersan Mesrul cemar ringan, Stasiun Jembatan Gurem cemar ringan hingga sedang dan Stasiun Jembatan Gerre Manjeng cemar ringan. Dengan metode CCME WQI, Stasiun Jembatan Sersan Mesrul berada pada tingkat baik, Stasiun Jembatan Gurem sedang dan Stasiun Jembatan Gerre Manjeng dalam tingkat baik. Dengan metode OWQI, kondisi pada Stasiun Jembatan Sersan Mesrul sangat buruk, sedangkan pada Stasiun Jembatan Gurem dan Gerre Manjeng sangat buruk