Daftar Isi:
  • Teknologi yang semakin hari berkembang membuat manusia banyak menggunakannya. Perkembangan teknologi ini tentunya akan membutuhkan energi yang banyak. Bukan suatu rahasia lagi bahwa di dunia sekarang sedang mengalami krisis energi. Pemanfaatan panas ini didapatkan dari hasil pembakaran antara bahan bakar dan udara. Bahan bakar yang banyak digunakan adalah bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini tentunya tidak selamanya ada, karena dimanfaatkan terus menerus maka persediaan bahan bakar fosil ini akan menipis dan akan habis. Untuk itu tentunya perlu dilakukan berbagai hal agar pembakaran ini bisa lebih efektif dan bahan bakar fosil bisa dimanfaatkan dengan baik. Untuk memperoleh hal itu pembakaran yang bisa dilakukan adalah pembakaran premixed karena dengan pembakaran premixed bahan bakar dan udara akan terbakar habis sehingga akan menimbulkan pembakaran yang lebih bersih. Selain itu memanfaatkan bahan bakar yang bisa diperbaharui juga dapat dilakukan. Salah satu bahan bakar yang dapat dimanfaatkan adalah minyak kelapa. Kelapa di negara kita Indonesia sangatlah melimpah, pada 2010 produksi kelapa indonesia mencapai 3,26 juta ton. Sehingga kelapa sangat melimpah untuk dimanfaatkan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah membuat pembakaran lebih sempurna lagi salah satunya adalah dengan memberi pengaruh magnet pada pembakaran. Pada penelitian sebelumnya Swaminathan (2005) meneliti pengaruh magnet pada karakteristik api mikro, hasil dari penelitian ini adalah medan magnet mempengaruhi panjang api, dan temperatut api juga meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh medan magnet terhadap kecepatan api premixed minyak kelapa. Magnet yang digunakan dalam penelitian ini adalah magnet silinder dengan beberapa variasi kekuatan sebesar 30,1 mT; 10,4 mT; 29,8 mT. Serta AFR yang digunakan dalam penelitian adalah 1,5 L/mnt ; 2L/mnt ; 2,5 L/mnt ; 3L/mnt ; 3,5 L.mnt. variabel yang dikontrol dalam penelitian ini adalah debit LPG untuk menguapkan minyak kelapa, dimensi dari burner, debit dari minyak kelapa. Hasil yang didapatkan nanti yang juga variabel terikat adalah sudut api yang mana akan mempengaruhi dari kecepatan api. Penelitian ini dilakukan dengan memanaskan minyak kelapa hingga menjadi uap. Uap tersebut disalurkan ke tabung mixer yang nantinya akan dicampur dengan debit udara yang divariasikan dan uap yang keluar dari nanti akan dibakar. Hasil yang didapatkan dari hasil penelitian bahwa semakin kuat medan magnet yang diberikan pada equivalence ratio kurang dari 1 menyebabkan kecepatan api semakin besar sedangkan pada equivalence ratio lebih dari 1 kecepatan api akan turun. Hal ini dikarenakan medan magnet menarik oksigen (O2) sehingga pada campuran miskin atau equivalence ratio bibawah 1 kecepatan api akan semakin besar dan saat campuran kaya atau equivalence ratio diatas 1 kecepatan api akan menjadi kecil.