Pengaruh Medan Magnet Terhadap Kecepatan Pembakaran Api Premixed Minyak Jagung
Main Author: | Putra, RezaHarendra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143035/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/143035/ |
Daftar Isi:
- Dalam perkembangan teknologi terkini premix burners telah diaplikasikan pada peralatan dengan fluida gas. Utamanya untuk merespon regulasi emisi gas hasil pembakaran. Selain masalah emisi gas, masalah keterbatasan bahan bakar fosil juga menjadi masalah yang penting. Bahan bakar minyak bumi saat ini adalah sumber energi paling umum, namun masalah muncul karena persediaan bahan bakar fosil termasuk minyak bumi terus menipis seiring berjalannya waktu. Salah satu bahan bakar alternatif adalah minyak nabati yang mengandung gliserol dan asam lemak. Salah satu minyak nabati yang cukup mudah ditemui di Indonesia adalah Minyak Jagung. Selain itu untuk mendapatkan pembakaran api yang efektif tentunya bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan memberikan pengaruh medan magnet pada api dalam pembakaran terutama dari segi kecepatan api. Penelitian ini menggunakan uap minyak jagung yang dicampur dengan udara untuk menghasilkan api premixed , lalu diletakkan magnet silinder sejumlah dua buah di kedua sisi burner secara paralel. Variasi AFR yang digunakan adalah 8,96; 11,18; 13,33; 17,9;dan 27,41 untuk menghasilkan equivalence ratio yang bervariasi. Untuk variasi kuat medan magnet adalah tanpa medan magnet (0 mT); 30,8 mT pada titik 1; 10,4 mT pada titik 2; dan 29,8 mT pada titik 3. Hasil dari penelitian ini adalah Medan magnet dapat mempengaruhi kecepatan pembakaran api premixed minyak jagung. Pada campuran miskin ( equivalence ratio < 1) dengan adanya pengaruh magnet kecepatan api lebih rendah daripada tanpa adanya pengaruh medan magnet, namun pada campuran kaya ( equivalence ratio > 1) dengan adanya pengaruh magnet kecepatan api lebih tinggi daripada tanpa pengaruh medan magnet. Hal ini disebabkan oleh pengaruh magnet yang menginduksi oksigen. Oksigen adalah bersifat paramagnetik, sehingga mampu ditarik oleh medan magnet.