Pengaruh Gradien Medan Magnet Terhadap Kecepatan Api Premixed Minyak Bunga Matahari
Main Author: | Parmana, IPutuDian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143033/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/143033/ |
Daftar Isi:
- Pembakaran merupakan suatu proses oksidasi bahan bakar yang menghasilkan pelepasan kalor pada temperature tinggi dan gas buang. Pada sistem pembakaran terdapat 3 syarat yang sangat penting yaitu bahan bakar ( fuel ), udara ( air ), dan energy panas atau energy aktivasi. Kecepatan pembakaran laminer merupakan parameter penting dari campuran yang terbakar karena berisi informasi mendasar reaktivitas, difusivitas, dan exothermicity. Penambahan medan magnet merupakan alternatif dalam meningkatkan efisiensi pembakaran. Penambahan medan magnet pada bahan bakar mampu memberikan peningkatan kepolaran dan penurunan viskositas tanpa merubah komposisi dari struktur molekul bahan bakar. (Chalid dkk, 2005:41). Indonesia memiliki banyak sekali tumbuhan yang berpotensi sebagai herbal alami, salah satunya adalah bunga matahari yang memiliki kemampuan dalam menyembuhkan luka. Bunga matahari (Helianthus annuus) merupakan tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteracea) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh medan magnet terhadap kecepatan api premixed minyak bunga matahari. Magnet yang digunakan dalam penelitian ini adalah magnet silinder dengan beberapa variasi kekuatan sebesar 30,1 mT; 10,4 mT; 29,8 mT. Medan magnet dapat mempengaruhi struktur api yang dapat merubah sudut api dan mempengaruhi kecepatan api. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental nyata ( true experimental research ) yaitu dengan melakukan pengujian secara langsung pada obyek yang diteliti untuk memperoleh data sebab akibat melalui proses eksperimen. Penelitian ini dilakukan dengan memanaskan minyak bunga matahari hingga menjadi uap. Uap tersebut disalurkan ke tabung mixer yang nantinya akan dicampur dengan debit udara yang divariasikan. Dari hasil penelitian didapat bahwa semakin besar medan magnet pada equivalence ratio yang sama menyebabkan kecenderungan sudut api semakin besar dan kecepatan api semakin besar. Medan magnet juga menarik oksigen (O 2 ) karena oksigen (O 2 ) bersifat paramagnetik dan pada campuran miskin bahan bakar, sudut api akan semakin kecil dan kecepatan api juga menjadi kecil. Dalam penelitian ini peak yang dihasilkan pada grafik tidak ada pada angka equivalence ratio 1 atau stoikiometri melainkan didapatkan pada equivalence ratio 1,3 hal ini disebabkan karena minyak bunga matahari yang terdapat ikatan ganda dalam ikatan rantai hidrokarbonnya sehingga tidak membutuhkan banyak untuk untuk terbakar hal yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan Katre,V & Bhele, S. K (2013) dalam penelitiannya yang mencampurkan hydrogen dan udara yang juga mendapatkan peak pada grafik tidak pada equivalence ratio 1 tetapi pada equivalence ratio 1,8.