Transformasi Rupa Topeng Malangan pada Perancangan Museum Seni Malang
Daftar Isi:
- Begitu banyak seni dan budaya yang terdapat di Indonesia namun hal ini tidak sejalan lurus dengan banyak pula yang tahu akan budayanya. Adapun hanya beberapa budaya seperti batik yang telah mendunia sehingga budaya ini secara khusus telah dijaga dan dilestarikan. Namun ada beberapa kesenian seperti topeng yang kurang mendapat perhatian dan semakin lama semakin ditinggalkan karena kurangnya peminat seperti halnya di Kota malang, Kota malang merupakan salah satu kota yang mempunyai kesenian khas yaitu topeng malangan. Namun pada perkembangannya hingga sekarang topeng mengalami fase naik turun sebelum benar benar turun saat ini dikarenakan hilanganya peminat dan semakin sedikitnya pengrajin topeng malangan. Untuk itulah perlunya upaya pelestarian topeng hal ini dapat dilakukan dalam hal fisik dan nonfisik. Hal non fisik yaitu dengan cara menumbuhkan kembali minat masyarakat terhadap seni pertunjukan topeng agar masyarkat malang sendiri tahu, dan memahami seni dan budayanya sendiri. Dalam hal pelestarian fisik, museum merupakan salah satu media dan wadah untuk tetap dijaga dan dilestarikannya hasil peninggalan budaya. Dalam hal untuk perancangan museum nantinya adalah dengan memfokuskan dari salah satu poin 7new trends in museum design dengan tidak serta merta meninggalkan poin lainnya. Yang menjadi fokus dari poin dan menjadi hal yang arsitektural adalah museum sebagai penarik (attractive), sculpture. Untuk mendapatkan hal tersebut perlu ada kajian analisa lebih dalam tentang obyek yang akan di bahas yaitu topeng malangan serta metode transformasi yang dirasa dapat menjembatanai untuk menjadi suatu hal yang lebih arsitektural. Dalam tahapan perancangan museum seni ini dimulai dari menguraikan latar belakang masalah yang diangkat, mengidentifikasi permasalahan tersebut, kemudian menentukan batasan masalah agar nantinya masalah tersebut dapat lebih fokus dan terarah. Untuk menyelesaikan masalah perlu adanya proses pengumpulan data yang sesuai dengan kajian bahasan untuk selanjutnya dioalah dan di analisa kemudian memasukkan beberapa metode seperti transformasi yang sesuai dengan kajian perancangan sehingga nantinya akan diterjemahkan dalam tahapan konsep skematik analisis yang menjadi konsep dasar perancangan museum seni. Hasil dari perancangan museum seni ini lebih memfokuskan kepada bagaimana cara untuk setidaknya pengunjung melihat museum dari depan terlebih dulu dengan cara memberikan bentukan sebuah scultpting yang dapat bergerak sehingga muncul niatan untuk mencari tahu dalamnya. Pada akhirnya pengunjung masuk ke dalam area museum yang dapat memberi pengetahuan tentang seni tradisional.khusunya topeng malangan agar nantinya masyarakat malang dapat mengenal identitas kesenian maupun kebudayaanya sendiri