Penerapan Konsep Earned Value Method Sebagai Alat Ukur Kinerja Biaya dan Jadwal pada Pekerjaan Bekisting (Studi kasus Pembangunan The Rimba Ayana Hotel oleh PT Anda Jaya Perkasa)
Main Author: | Prasetya, Sandi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143018/1/5._BAB_2.pdf http://repository.ub.ac.id/143018/2/7._BAB_4.pdf http://repository.ub.ac.id/143018/3/4._BAB_1.pdf http://repository.ub.ac.id/143018/4/3._COVER%2BDAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/143018/5/6._BAB_3.pdf http://repository.ub.ac.id/143018/ |
Daftar Isi:
- Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan agar kegiatan operasional perusahaan terus berjalan. Ketidaksesuaian rencana dengan pelaksanaan di lapangan karena lemahnya kontrol dan pengendalian merupakan dampak tidak digunakannya tools-tools perencanaan. Penerapan Earned Value Method (EVM) merupakan salah satu tools yang dapat menunjukkan kinerja biaya dan waktu proyek. Sehubungan dengan masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang terlibat dalam proyek pembangunan hotel karena kompleksitas pekerjaan yang cukup tinggi. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja biaya dan waktu pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, dimana peneliti menghimpun fakta dan menerapkan konsep pada suatu studi kasus yang lebih mendalam dan fokus pada pekerjaan bekisting dalam proyek pembangunan The Rimba Ayana Hotel. Penerapan konsep yang dilakukan adalah mengukur kinerja biaya dan waktu dengan menggunakan Earned Value Methode (EVM) yang dilanjutkan dengan analisa penyebab keterlambatan dan pembengkakan biaya. Kemudian dilanjutkan dengan penjadwalan ulang dengan Presedence Diagram Method (PDM). Berdasarkan dari hasil penerapan konsep EVM proyek mengalami keterlambatan dan pengeluaran biaya proyek yang melebihi anggaran. Penyebab keterlambatan pada proyek adalah faktor hujan yang terjadi pada awal proyek Oktober 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 yang menyebabkan lahan/ area kerja belum siap dilakukan pekerjaan bekisting. Belum siapnya area kerja mengakibatkan jadwal penyelesaian proyek mengalami kemunduran, keterlambatan pengiriman material karena lokasi proyek yang sulit dijangkau, dan pekerjaan di Tower E yang diambil alih oleh pihak main contractor. Penyebab tingginya aktual pengeluaran proyek setelah dilakukan analisa berasal dari pembelian part system yang seharusnya menggunakan rental, harga kayu yang lebih murah pada anggaran proyek karena kesalahan informasi, perubahan gambar yang menyebabkan material tidak bisa digunakan lagi dan tenaga kerja yang dibayar melebihi kontrak proyek akibat volume pekerjaan pada periode tertentu dirasa mandor terlalu sedikit. Estimasi dengan metode EVM, menunjukkan total pengeluaran proyek yang dilakukan PT Anda Jaya Perkasa lebih besar dari nilai anggaran pada kontrak proyek yaitu sebesar Rp 5.065.331.377, dengan waktu penyelesaian proyek 44 hari kerja dari periode akhir penelitian. Setelah dilakukan penjadwalan ulang dengan menggunakan PDM dengan merinci jadwal, material dan penggunaan tenaga kerja didapatkan total pengeluaran proyek sebesar Rp 4.807.485.397.