Pengaruh Besar Dan Posisi Beban Terhadap Momen, Defleksi dan Regangan Pada Balok Melintang Jembatan komposit Bambu
Daftar Isi:
- Jembatan merupakan salah satu infrastruktur yang berfungsi untuk melewatkan suatu massa atau traffic untuk melewati suatu penghalang. Jembatan memiliki peranan yang sangat penting di Indonesia terutama dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan pembangunan. Sehingga dibutuhkan material yang mampu untuk memikul beban yang bekerja pada jembatan. Penggunaan beton tulangan baja sering digunakan dalam pembangunan jembatan, namun keberadaan material baja sangatlah terbatas. Saat ini telah banyak dilakukan berbagai penelitian untuk menemukan bahan alternatif yang dapat menggantikan baja sebagai tulangan. Penelitian terhadap bambu salah satunya, penelitian tersebut banyak dilakukan karena beberapa keuntungan yang dimilikinya seperti proses pertumbuhan yang cepat dan memiliki kuat tarik sejajar serat yang cukup tinggi. Oleh karena itu, penulis mencoba menggunakan bambu sebagai tulangan balok melintang pada struktur jembatan beton bertulang. Untuk mengetahui pengaruh posisi beban dan besar beban terhadap momen, defleksi dan regangan pada balok melintang jembatan komposit bambu dengan pengujian langsung pada jembatan. Pada penelitian ini, benda uji berupa sebuah jembatan komposit bambu dengan gelagar induk berupa rangka. Untuk mengetahui pengaruh terhadap momen, defleksi dan regangan pada balok, dilakukan pengujian lendutan dengan menggunakan alat LVDT (Lateral Vertical Displacement Transducer) dan regangan dengan memasang strain gauge yang ditanam pada tulangan bambu tekan pada balok melintang. Pembebanan dilakukan dengan 3 beban garis yaitu beban 50 kg, 100 kg dan 150 kg. Setiap pembebanan dilakukan secara bertahap pada 5 posisi yang telah ditentukan pada bentang jembatan dengan pengulangan pembacaan sebanyak 3 kali. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi terhadap momen, defleksi dan regangan yang terjadi apabila dibandingkan dengan analisis teoritis. Dalam penelitian ini, juga akan diteliti mengenai pemodelan tumpuan pada balok melintang dengan membandingkan distribusi momen lapangan antara hasil eksperimen dan teoritis yang berupa tumpuan sendi-sendi dan jepit-jepit. Hasil penelitian menunjukkan besar dan posisi beban terhadap momen, defleksi dan regangan, menghasilkan pola yang sama dengan analisis teoritis. Serta pemodelan struktur terhadap titik hubung antara balok melintang dan gelagar induk rangka pada jembatan komposit bambu dapat dimodelkan dengan