Analisis Pemborosan (Waste) Pada Processing Benih Mentimun Dengan Konsep Lean Manufacturing (Studi Kasus Di PT Benih Citra Asia Jember, Jawa Timur)
Main Author: | Elvana, Dela Veranisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1430/1/DELA%20VERANISA%20ELVANA.pdf http://repository.ub.ac.id/1430/ |
Daftar Isi:
- Benih merupakan faktor penting pada suatu tanaman karena benih merupakan awal dari suatu kehidupan. Apabila benih dapat disediakan dalam jumlah dan kualitas yang baik, maka kebutuhan pangan dari sektor pertanian juga akan terpenuhi dengan baik pula. PT Benih Citra Asia (BCA) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian, khususnya industri benih tanaman hortikultura hasil pemuliaan tanaman (Plant Blanding). Salah satu produk unggulan dari PT BCA adalah benih mentimun (Cucumis sativus). Setiap perusahaan selalu dituntut untuk menghasilkan produktivitas yang baik dan dapat berproduksi secara efektif dan efisien. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan mengurangi pemborosan (waste) yang terjadi selama proses produksi. Pemborosan tersebut antara lain overproduction, waiting, transportation, inappropriate processing, unnecessary inventory, unnecessary motion, defect, power and energy, human potential, environmental pollution, unnecessary overhead, dan inappropriate design. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis dan penyebab pemborosan dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meminimasi pemborosan. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan meminimasi pemborosan adalah lean manufacturing. Lean manufacturing merupakan konsep perampingan produksi yang berasal dari Jepang dan diadopsi dari sistem produksi Toyota. Konsep pendekatan yang digunakan pada lean manufacturing berorientasi pada minimasi pemborosan (waste) yang terjadi di dalam sistem produksi. Metode yang digunakan dalam xiv penelitian ini adalah Value Stream Mapping (VSM). VSM digunakan untuk membantu memvisualisasikan produksi secara menyeluruh dan dapat mempresentasikan aliran material dan informasi untuk satu produk atau satu family produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 pemborosan tertinggi yang terjadi di PT BCA yaitu waiting, power and energy, dan unnecessary motions. Pemborosan tersebut diakibatkan oleh waktu menunggu yang terjadi pada setiap stasiun kerja, mesin sering menyala ketika tidak digunakan, dan tenaga kerja sering melakukan gerakan tidak perlu. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan beberapa sarana yang dibutuhkan pada setiap stasiun kerja untuk mengurangi lead time processing, memberikan pelatihan kepada tenaga kerja tentang melakukan processing benih mentimun Labana F1 dan cara pengoperasian mesin yang baik dan benar, serta melakukan pengontrolan secara rutin terhadap tenaga kerja. Pengurangan waktu yang diusulkan yaitu sebesar 42,03 menit dari waktu 13100,35 menit menjadi 13058,32 menit. Saran yang dapat diberikan untuk PT Benih Citra Asia adalah mengurangi lead time processing benih mentimun Labana F1 serta memperhatikan rekomendasi perbaikan yang telah diberikan. Penelitian selanjutnya dengan tema yang sama diharapkan dapat mempertimbangkan adanya biaya selama produksi (processing). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah metode untuk hasil penelitian yang lebih lengkap misal FMEA (Failur Mode and Effect Analysis).