Pendekatan Lean Manufacturing Pada Proses Produksi Furniture Dengan Metode Cost Integrated Value Stream Mapping (Studi Kasus: PT. Gatra Mapan, Ngijo, Malang)
Main Author: | Antandito, DikkiJulian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142986/1/SKRIPSI_DIKKI_JULIAN_ANTANDITO_105060707111014.pdf http://repository.ub.ac.id/142986/ |
Daftar Isi:
- Setiap perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun jasa akan terus meningkatkan produktivitas perusahaannya dalam segala aspek. Dalam industri manufaktur, produktivitas suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menjalankan proses produksi secara efektif dan efisien. Semakin efisien sistem produksi perusahaan tersebut, maka semakin sedikit timbulnya waste dalam aktivitas produksinya. PT. Gatra Mapan Ngijo merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk furniture . Dalam melakukan proses produksinya terjadi ketidaksesuaian hasil output produksi dengan target produksi yang ditentukan. Hal tersebut terjadi karena ditemukan adanya waste pada kegiatan proses produksi. Analisis difokuskan pada produk Dino Sideboard 2 D 3 yang mempunyai volume produksi tertinggi. Pada penelitian ini, dilakukan pendekatan lean manufacturing untuk menciptakan continuous improvement pada proses proses produksi dengan metode cost integrated value stream mapping . Aspek biaya yang dihitung pada value stream menggunakan konsep Activity Based Costing (ABC) yang menekankan pengelolaan bisnis berdasarkan aktivitas. Setelah itu, dilakukan penggambaran current cost integrated value stream mapping untuk melihat waste yang terjadi. Waste pada current state map dianalisis menggunakan konsep delapan waste . Waste yang terjadi kemudian dianalisis dan dicari akar penyebabnya dengan menggunakan analisis Root Cause Analysis (RCA). Dari akar penyebab tersebut, kemudian diberikan usulan rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan. Dari usulan perbaikan yang ada, dibuat penggambaran future cost integrated value stream mapping . Selanjutnya yaitu membandingkan current dan future state map untuk melihat perubahan yang terjadi. Dari kedelapan waste yang telah dianalisis, maka secara secara keseluruhan waste yang terjadi merupakan waste yang diprioritaskan untuk menjadi perhatian dalam proses produksi. Waste tersebut yaitu waste of defect , waste of waiting , dan underutilizing people . Dari analisis tiga waste prioritas tersebut, diambil tiga rekomendasi perbaikan. Usulan rekomendasi perbaikan yang diberikan yaitu pengiriman bahan baku dari supplier dilakukan seminggu dua kali, penerapan continuous flow pada ketiga line workstation awal, dan pembuatan kartu kontrol perbaikan pada mesin. Hasil perubahan dari usulan rekomendasi perbaikan yang diusulkan yaitu inventory cost berkurang sebesar Rp 33.590,00. Total production lead time berkurang 12,87 hari, total cycle time berkurang 5,148 menit, dan travel distance berkurang sebanyak 22 meter. Selain itu, dari target biaya yang telah ditentukan, total value added dan non value added cost berkurang sebesar Rp 24.000,00.