Perbaikan Beban Kerja Fisik dan Mental pada Pembuatan Keripik Singkong Menggunakan Quick Exposure Checkdan National Aeronautics and Space Administration - Task Load Index
Daftar Isi:
- Lingkungan kerja mempunyai banyak faktor yang berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas lingkungan kerja tersebut. Salah satu dari faktor tersebut adalah faktor manusia. Faktor manusia perlu untuk dipertimbangkan karena manusia memiliki keterbatasan dalam segi fisik dan mental. Keterbatasan tersebut perlu untuk dikompromikan dengan semua komponen lingkungan kerja. Perbaikan pada komponen lingkungan kerja sangat penting untuk membuat performansi kerja yang baik. UD. Lumba-lumba merupakan perusahaan di bidang produksi makanan ringan. Perusahaan ini memiliki produk utama berupa keripik singkong. Pada perusahaan ini ditemukan beberapa indikasi beban kerja yang tinggi dalam segi fisik dan mental. Indikasi tersebut diantaranya: jam kerja yang panjang dan tidak teratur, waktu istirahat yang pendek, serta postur kerja yang tidak ergonomis. Pada penelitian ini, beberapa penilaian telah dilakukan untuk mengetahui besar beban kerja yang diderita oleh pekerja dan memberikan perbaikan untuk menurunkan beban kerja tersebut. Penilaian ini menilai beban kerja fisik dan juga beban kerja mental. QEC (Quick Exposure Check) digunakan sebagai penilaian terhadap exposure dari Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang menggambarkan beban kerja fisik. Sedangkan Beban kerja mental dinilai menggunakan National Aeronautics and Space Administration - Task Load Index(NASA-TLX). Penilaian ini dilakukan pada 16 pekerja dengan 5 jenis pekerjaan yang berbeda. Hasil dari penilaian yang dilakukan menunjukkan bahwa pekerja pada proses penggorengan memiliki tingkat exposure MSDs yang tinggi. Penilaian QEC menunjukkan 4 dari 8 set skor dikategorikan exposure tinggi. 4 set skor tersebut adalah skor pada bagian punggung, pundak/lengan, pergelangan/telapak tangan, dan leher. Penilaian NASA-TLX juga menunjukkan bahwa pekerja pada proses penggorengan menderita beban mental yang tinggi pula dengan nilai rata-rata 72.20833. Oleh karena itu, pekerja pada proses penggorengan menempati peringkat pertama pada beban kerja fisik dan mental pada workstation penggorengan ini. Beban kerja yang tinggi ini disebabkan banyak faktor. Faktor tersebut diantaranya adalah tata letak workstation tidak diatur dengan ergonomis. Pekerja juga menggunakan alat yang tidak ergonomis. Manajemen pabrik juga tidak mengatur jam kerja dengan baik. Pekerja dapat bekerja hingga 11 jam/hari dan 5 jam tanpa istirahat. Bahan baku juga tidak dikontrol dengan baik sehingga bahan baku tidak datang dengan teratur dan konstan. Rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah pengaturan ulang layout workstation untuk mengurangi putaran pada punggung pekerja yang selama ini sering dilakukan. Kursi putar juga direkomendasikan untuk digunakan untuk membantu pekerjaan menggoreng. Penerapan rotasi pekerja dan perekrutan pekerja baru juga direkomendasikan untuk mengurangi beban mental yang berlebihan. Alat untuk menggoreng juga direkomendasikan untuk diganti dengan bahan yang lebih ringan seperti aluminium.