Analisa Beban Kerja Perawat UGD Menggunakan Maslach Burnout Inventory dan Modifikasi HEART (Studi Kasus: RSU X)
Daftar Isi:
- Perawat UGD merupakan salah satu tenaga medis yang berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Beragamnya tugas keperawatan yang harus dilakukan serta tekanan dan tuntutan untuk selalu siap siaga menangani pasien yang jumlah dan tingkat keparahannya tidak dapat diprediksi mengakibatkan beban kerja perawat UGD dianggap berat. Berdasarkan beban kerja yang sedemikian rupa, maka dikhawatirkan perawat dapat mengalami burnout dan penurunan keandalan kerja. Burnout merupakan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi karena stres yang diderita dalam jangka waktu yang cukup lama, pada situasi yang menuntut keterlibatan emosional yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis beban kerja yang dirasakan oleh perawat dari segi denyut nadi, burnout, dan keandalan perawat. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap beban kerja berdasarkan denyut nadi serta perhitungan extra cardiac pulse due to heat transfer to periphery (ECPT) dan extra cardiac pulse due to metabolism (ECPM) untuk mengetahui apakah faktor kerja fisik atau faktor lingkungan yang lebih dominan mempengaruhi beban kerja perawat. Kemudian, pengukuran burnout menggunakan Maslach Burnout Inventory (MBI) untuk mengetahui kondisi burnout perawat serta pengukuran keandalan perawat dengan metode modifikasi Human Reliability Assessment Reduction and Technique (HEART) untuk mengetahui keandalan perawat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa beban kerja yang diterima oleh perawat berbeda-beda tergantung jumlah pasien yang ditangani. Selain itu, waktu recovery yang belum cukup serta menumpuknya pasien pada awal ataupun akhir jam kerja dimungkinkan dapat mengakibatkan kelelahan pada perawat. Sedangkan faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat lebih banyak berasal dari faktor lingkungan. Melalui pengukuran burnout menggunakan MBI, didapatkan hasil bahwa perawat UGD mengalami burnout pada rentang 3-5. Hal tersebut menunjukkan bahwa beban kerja perawat UGD yang berat dan beragam mengakibatkan burnout pada perawat UGD RSU X dalam rentang 3-5. Walaupun rentang 3-5 menunjukkan tingkat burnout yang tidak terlalu tinggi, namun seseorang yang berada dalam rentang ini harus mulai memonitor situasi dan mengambil langkah antisipasi agar burnout yang dirasakan tidak semakin parah. Selanjutnya, pengukuran keandalan menggunakan metode modifikasi HEART dilakukan dengan modifikasi penilaian terhadap Assesed Proportion Of Effect (APOE) dengan pendekatan fuzzy linguistic. Hasil pengukuran keandalan tersebut menunjukkan bahwa nilai keandalan keseluruhan sistem (R sistem) sebesar 0,4082 yang menunjukkan bahwa keandalan perawat UGD dalam melakukan pekerjaannya masih tergolong rendah. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk membantu perawat dalam menghadapi beban kerja yang berat dan beragam sehingga keandalan perawat dalam bekerja dapat ditingkatkan dan burnout dapat dikurangi antara lain adalah dengan menekan faktor lingkungan yang mempengaruhi beban kerja perawat sekecil mungkin, menghimbau perawat untuk mengambil langkah antisipasi burnout misalnya dengan meluangkan waktu untuk berlibur dan dilakukannya job rotation oleh pihak rumah sakit agar kondisi burnout tidak bertambah parah, serta pencegahan error pada aktivitas pemberian pertolongan pertama yang dapat dilakukan dengan upgrading ilmu pengetahuan, pengadaan sharing rutin sebagai sarana transfer ilmu antar perawat dan melakukan pengecekan alat kesehatan sebelum digunakan.