Pengukuran Overall Equipment Effectiveness (OEE ) Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Efektivitas Mesin Carding (Studi kasus: PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang)

Main Author: Herwindo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/142886/1/SKRIPSI_LENGKAP.pdf
http://repository.ub.ac.id/142886/
Daftar Isi:
  • PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor industri tekstil dengan produk berupa benang tenun. Proses produksi benang tenun mengalami enam tahapan permesinan yang diantaranya mesin blowing, carding, drawing, speeding, ring spinning, dan mach cone. Dari keenam tahapan permesinan tersebut, mesin carding mengalami kendala paling banyak dibandingkan yang lain yaitu downtime yang tinggi, reduced speed yang tinggi dan defect produk. Mesin carding mempunyai fungsi untuk memproses lap menjadi sliver. Kendala-kendala yang terjadi menyebabkan menurunnya efektivitas dari mesin carding dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik dari segi waktu, peluang keuntungan yang didapatkan, maupun biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kondisi mesin yang tidak berfungsi.Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan pencegahan yang dapat meminimasi faktor-faktor yang menyebabkan mesin berhenti beroperasi. Untuk memperbaiki kondisi tersebut digunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode OEE digunakan untuk mengukur efektivitas mesin carding dan untuk mengetahui losses yang memberikan dampak terbesar terhadap nilai efektivitas mesin carding. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan yang menyebabkan menurunnya efektivitas mesin carding. Dari bentuk-bentuk kegagalan yang berdampak besar pada menurunnya efektivitas mesin carding, selanjutnya menentukan rekomendasi perbaikan untuk mencegah mode kegagalan tersebut terjadi lagi. Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan didapatkan bahwa rata- rata tingkat efektivitas mesin carding pada bulan November 2012-November 2013 adalah sebesar 32.60%. Losses yang memberikan pengaruh terbesar terhadap efektivitas mesin carding adalah speed losses sebesar sebesar 242531,7647 menit, diikuti oleh breakdown losses sebesar 93360 menit, dan yang terakhir adalah process defect sebesar 4139,411 menit. Komponen yang memberikan pengaruh terbesar terhadap efektivitas mesin carding diantaranya adalah wire taker in putus dengan RPN sebesar 200, cylinder macet, coiler error, flat doffer cacat, roller doffer, pulley com macet dengan RPN sebesar 140, disco kurang pelumas RPN sebesar 112. Rekomendasi yang diberikan adalah penempatan proximity switch dan dust collector pada mesin carding, limit switch pada coiler, pelatihan pada operator tentang setting kerapatan doffer dengan cylinder, serta pemberian/penambahan oli Tellus 37 secara berkala 2 kali dalam satu minggu pada kantung disco.