Pemanfaatan Limbah Kotoran Ternak Sebagai Energi Alternatif Skala Rumah Tangga di Desa Tegalweru
Main Author: | Listyawati, RatihNovi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142884/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/142884/ |
Daftar Isi:
- Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metaorganik yang terjadi pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anerobik. Untuk menghasilkan sebuah biogas, terdiri dari dua tahapan yaitu proses aerobic dan anaerobic. Proses pertama diperlukan oksigen dan hasil prosesnya berupa karbondioksida (CO2). Selanjutnya proses kedua yaitu proses anerobik dimana dari proses kedua ini dihasilkan biogas. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis emergy untuk menentukan kondisi yang tepat di terapkan di Desa Tegalweru. Analisis ini membandingkan 2 kondisi yang dapat diterapkan dilihat dari efisiensi dan keberlanjutan dari masing-masing kondisi. Kondisi pertama adalah kondisi dimana pemanfaatan limbah kotoran ternak hanya untuk 6 titik biogas sesuai dengan kondisi eksisting yang ada. Sedangkan untuk kondisi kedua adalah kondisi dimana semua potensi sapi dapat dimanfaatkan sebagai biogas yaitu sebanyak 1.080 ekor sapi. Analisis selanjutnya adalah analisis IPA (Importance Performance Analysis) digunakan untuk mengevaluasi pelayanan dari biogas yang telah ada. Serta analisis regresi logistic yang berguna untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan peternak untuk memiliki biogas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi yang tepat diterapkan berdasarkan hasil perhitungan efisiensi dan keberlanjutan emergy adalah kondisi 2 dengan 1.080 ekor sapi yang dimanfaatakan sebagai sumber energi. Selanjutnya evaluasi dari kinerja biogas yang telah ada menggunakan analisis IPA menunjukkan bahwa terdapat 3 variabel yang memiliki tingkat kepuasan rendah namun tingkat kepentingannya tinggi yaitu variabel ketersediaan lahan, energi untuk memasak dan energi untuk penerangan. Analisis regresi logistic meunjukkan hasil bahwa variabel independen yang mempengaruhi peternak untuk memiliki biogas adalah dari ketersediaan lahan yang mereka miliki, tingkat pendidikan dan jumlah kepemilikan sapi.