Evaluasi Proses Produksi Sebagai Upaya Untuk Meminimasi Waste Dengan Pendekatan Lean Six Sigma

Main Author: Mustikarini, Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/142858/1/SKRIPSI-EVALUASI_PROSES_PRODUKSI_SEBAGAI_UPAYA_UNTUK_MEMINIMASI_WASTE_DENGAN_PENDEKATAN_LEAN_SIX_.pdf
http://repository.ub.ac.id/142858/
Daftar Isi:
  • PT Temprina Media Grafika merupakan salah satu percetakan di kota Malang yang melayani cetak koran (Jawa Post, Radar Malang dan Sportivo). Selain itu, PT Temprina Media Grafika juga mencetak majalah, tabloid, pamflet, buku pelajaran buku agama, sosial, hukum, LKS, dan masih banyak buku-buku lain. Perusahaan harus memperhatikan mutu produk agar lebih kompetitif dengan perusahaan sejenis. Dalam proses produksinya, di PT Temprina Media Grafika Malang masih terjadi waste yang perlu untuk diminimasi khususnya pada proses produksi buku. Untuk meminimasi waste serta perbaikan proses yang berkelanjutan (continuous improvement), maka pada penelitian ini dilakukan pendekatan Lean Six Sigma yang merupakan kombinasi antara lean dan six sigma, dengan tahap define, measure, analyze, dan improve (DMAI). Pada tahap define dilakukan identifikasi waktu kerja (stopwatch time study), Value Stream Mapping, identifikasi aktivitas yang tergolong value added, non value added dan necessary but non value added, serta identifikasi terhadap tujuh kategori waste. Selanjutnya pada tahap measure dilakukan pengukuran DPMO dan level sigma untuk mengetahui kinerja proses berdasarkan waste yang berpengaruh signifikan. Untuk menganalisis faktor-faktor penyebab waste digunakan fishbone diagram. Pada tahap improve diberikan rekomendasi perbaikan sesuai permasalahan berdasarkan prioritas rekomendasi pada tabel FMEA, dan memilih alternatif rekomendasi sesuai dengan kapasitas perusahaan dengan menggunakan AHP. Terdapat tiga waste yang paling berpengaruh yaitu waiting dengan prosentase kejadian sebesar 46,046% dan level sigma 1,98, unnecessary inventory dengan prosentase 43,560% dan level sigma 2,02, defect dengan prosentase 8,356% dan level sigma 3,07. Rekomendasi untuk waiting waste adalah perlu penyesuaian jumlah karyawan pada saat proses finishing, serta menambah jumlah mesin di bagian finishing. Rekomendasi untuk inventory waste adalah mencari alternatif supplier yang lain dengan kualitas dan harga yang bersaing yang bisa mengirimkan raw material dalam jumlah kecil. Sedangkan rekomendasi untuk defect waste adalah melakukan maintenance mesin secara rutin dan tepat, tidak hanya dilakukan ketika mesin mengalami kerusakan (preventive maintenance). Berdasarkan perhitungan AHP yang diperoleh dengan mempertimbangkan faktor biaya, teknis, dan SDM maka dapat diambil keputusan prioritas rekomendasi yaitu rekomendasi untuk jenis defect waste yaitu dengan melakukan perawatan mesin secara rutin dan tepat, tidak hanya dilakukan ketika mesin mengalami kerusakan (preventive maintenance).