Daftar Isi:
  • Pada perkembangan dunia industri belakangan ini banyak material logam diaplikasi pada bahan baku produksinya. Yang paling umum digunakan selain baja adalah Alumunium. Logam ini sering digunakan untuk komponen mesin, frame mesin dan alat rumah tangga. Dalam aplikasinya kebanyakan Alumunium yang digunakan sebagai komponen mesin seperti piston, mengalami gesekan antar komponen membuat resiko keausan lebih tinggi dibanding ketika komponen mesin bekerja tanpa mengalami gesekan satu sama lainnya. Sehingga menyebabkan deformasi pada komponen tersebut dan mempengaruhi umur pakai (life time) dari komponen tersebut. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan mekanik suatu logam adalah dengan pelapisan (Anodizing) pada logam tersebut. Anodizing merupakan suatu proses produksi, dimana menggunakan cara elektrolisis dalam proses pelapisan logamnya. Dengan cara elektrolisis maka akan dihasilkan oksida yang akan membentuk lapisan (layer) pada permukaan logam utama Asam Phospat (H3PO4) dengan konsentrasi 1 Molar digunakan sebagai larutan elektrolit pada proses anodizing. Waktu operasi selama 1 jam. Temperatur operasi dijaga konstan pada rentang 0-5 0C dengan cara menambahkan es pada sekeliling bak untuk proses anodizing. Jarak anoda dan katoda adalah 5 cm. Arus listrik 1 ampere. Penambahan annealing pada spesimen dengan temperatur 400 0C. Variasi tegangan listrik operasi adalah 15, 20, 25, 30 Volt. Pengujian Keausan didapat dengan menggunakan metode ogoshi. Variasi tegangan listrik yang digunakan dan penambahan annealing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketahanan aus dan kekerasan spesimen. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan tegangan listrik yang terbesar yaitu 30 Volt meningkatkan ketahanan aus spesimen sampai 42% dibanding spesimen tanpa penambahan annealing.