Kajian Efisiensi Konversi Energi pada Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd., Jawa Barat
Main Author: | Islamiyah, Warda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142838/1/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/142838/2/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/142838/3/KATA_PENGANTAR.pdf http://repository.ub.ac.id/142838/4/BAB_I-KESIMPULAN.pdf http://repository.ub.ac.id/142838/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan energi listrik semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang begitu pesat. Selama ini, penyediaan energi listrik mayoritas dipenuhi dengan memanfaatkan sumber energi tak terbarukan (unrenewable) seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara padahal cadangan energi fossil mulai menipis. Energi terbarukan merupakan salah satu solusi yang harus dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu energi terbarukan yang potensinya sangat besar ada di Indonesia adalah energi panas bumi. Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd adalah perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang telah beroperasi sejak tahun 2000. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui performansi komponen pengonversi energi (turbin dan generator) dan efisiensi overall nya. Penelitian dilakukan pada Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd unit 1. Data yang dikumpulkan adalah data 4 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010 sampai dengan 2013. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, penelitian dilanjutkan dengan pengolahan data, yaitu perhitungan dan analisis. Hasil dari pengolahan data adalah nilai efisiensi turbin selama 4 tahun terakhir yang cenderung konstan yaitu berturut-turut sebesar 78.88%, 78.79%, 78.84%, 78.85%. Efisiensi generator dari tahun 2010 sampai dengan 2013 berturut-turut adalah sebesar 87.99%, 85.86%,87.32%, 86.89%. Efisiensi adiabatik dari tahun 2010 sampai dengan 2013 berturut-turut adalah sebesar 71.1%, 69.3%, 70.53%, dan 70.19%. Setelah mengetahui performa komponen pengonversi energi, kemudian dilakukan upaya optimasi untuk mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi. Upaya optimasi tersebut adalah dengan menentukan nilai tekanan optimum pada separator dan nilai optimum temperatur pada kondenser. Hasil dari optimasi ternyata tidak didapatkan efisiensi maksimal, namun bisa didapatkan nilai daya maksimum pada tekanan separator sebesar 10.3 bar yang menghasilkan daya listrik sebesar 131.54 MW, sedangkan pada optimasi temperatur kondenser, baik efisiensi maupun daya maksimal tidak bisa didapatkan karena nilainya semakin turun secara linear seiring dengan kenaikan suhu pada kondenser.