Analisis Beban Kerja Dengan Metode Workload Analysis Sebagai Pertimbangan Pemberian Insentif Pekerja (Studi Kasus di Bidang PPIP PT Barata Indonesia (Persero) Gresik)
Daftar Isi:
- Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dikerjakan oleh seseorang/unit organisasi. Beban kerja yang berlebihan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang nyaman bagi pekerja, sebaliknya kekurangan beban kerja dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi. PT Barata Indonesia (Persero) adalah perusahaan yang bergerak di bidang engineering procurement and construction, manufacturing, dan pengecoran. PT Barata Indonesia (Persero) memiliki bidang yang bernama Produksi Peralatan Industri Proses (PPIP) yang memproduksi produk kuali baja. Bidang PPIP belum pernah melakukan perhitungan beban kerja terhadap 15 orang operator yang mengerjakan produk kuali baja. Persentase produktif yang diperoleh dari observasi awal (pre-work sampling) hasilnya berbeda-beda dan terdapat rentang perbedaan yang cukup jauh. Oleh sebab itu perlu dilakukan perhitungan beban kerja untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang diterima operator mesin bidang PPIP. Penelitian ini menggunakan metode Workload Analysis (WLA) yang bertujuan untuk mengetahui beban kerja yang diterima seorang pekerja. Perhitungan beban kerja dengan metode WLA diawali dengan menghitung besarnya persentase produktifitas dengan menggunakan metode Work Sampling. Selanjutnya dilakukan penentuan besarnya nilai Performance Rating dengan Metode Westinghouse serta nilai Allowance dengan Tabel Industrial Labour Organization (ILO) Allowance. Selanjutnya menganalisis beberapa penyebab tingginya beban kerja dengan menggunakan diagram sebab akibat (cause effect diagram). Besarnya beban kerja yang diterima oleh pekerja dapat digunakan untuk menentukan jumlah pekerja serta besarnya insentif yang diberikan kapada para pekerja yang memiliki beban kerja lebih dari batas maksimum yaitu sebesar 100%. Hasil perhitungan beban kerja diperoleh bahwa beban kerja yang diterima oleh 6 orang operator tergolong beban kerja tinggi karena diatas 100%, sedangkan 9 orang lainnya memiliki beban kerja dibawah 100%. Usulan rekomendasi perbaikan yang diberikan terkait dengan kondisi beban kerja yang tinggi adalah tidak menambah jumlah pekerja tetapi memberikan insentif bagi pekerja yang menerima beban kerja diatas 100%. Rekomendasi ini lebih efisien dari segi biaya dikarenakan perusahaan hanya perlu mengeluarkan total biaya insentif sebesar Rp. 1.932.456,- per-bulan dibandingkan dengan total biaya gaji pekerja tambahan sebanyak 1 orang sebesar Rp. 2.195.000,--per bulan. Berdasarkan rekomendasi tersebut, maka bidang PPIP telah melakukan optimasi tenaga kerja dimana jumlah pekerja yang dimiliki bidang PPIP telah sesuai dan tidak perlu menambah pekerja.