Daftar Isi:
  • Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi pekerjaan apa saja yang mengalami keterlambatan dan mengelompokkannya ke dalam Top event. Selanjutnya, membuat model grafis FTA dengan mengidentifikasi mulai dari kejadian Top event dan dibuat struktur top-down sampai ke urutan atau kejadian yang paling mendasar. Model grafis FTA berupa simbol-simbol dan garis yang saling berhubungan satu sama lain. Terdapat simbol kejadian yang mengilustrasikan kejadian dan juga simbol gerbang yang mengilustrasikan hubungan antar simbol kejadian. Dari model grafis FTA, kemudian dicari kombinasi kejadian-kejadian penyebab keterlambatan yang disebut dengan minimal cut set. Mencari minimal cut set merupakan analisa secara kualitatif dengan menggunakan aljabar Boolean. Dilakukan juga analisis Fault Tree secara kuantitatif, menggunakan teori realibilitas dimana akan didapatkan seberapa besar nilai keandalan dari sistem yang mengalami kegagalan karena pengaruh basic event terhadap Top event. Hasil analisa didapat pekerjaan yang mengalami keterlambatan adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan pasangan, dan pekerjaan beton. Faktor yang dominan menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan persiapan adalah keterlambatan penandatanganan kontrak. Sedangkan, penyebab yang dominan meyebabkan terlambatnya pekerjaan pasangan dan pekerjaan beton adalah manajemen yang kurang baik dari konsultan pengawas yaitu kontrol yang kurang baik dan kurangnya pengawasan dan tidak melaksanakan perannya, dan kurangnya koordinasi. Hasil analisa FTA secara kuantitatif, besar nilai reliabilitas/ keandalan dari pekerjaan persiapan adalah 0,925, untuk pekerjaan pasangan sebesar 0,311 dan pekerjaan beton sebesar 0,358. Sehingga yang paling besar tingkat kegagalan adalah pekerjaan pasangan.