Daftar Isi:
  • Bermain merupakan aktivitas fisik, dan salah satu faktor mempengaruhi tingkat aktivitas fisik adalah akses kepada ruang terbuka publik, termasuk taman, sehingga dalam kaitannya dengan aktivitas fisik anak-anak, aspek lingkungan fisik dan sosial di sekitar tempat anak-anak hidup merupakan hal penting. Namun pola penggunaan lahan di lokasi penelitian yakni Kelurahan Jodipan, dimana Kelurahan Jodipan merupakan kelurahan terpadat kedua yang terpadat di Kecamatan Blimbing, masih belum mewadahi kebutuhan alamiah anak-anak untuk bermain, hal ini terlihat bahwa masih belum disediakan lahan bagi anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan bermain. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik aktivitas bermain anak , karakteristik ruang terbuka sebagai ruang bermain anak, pola pemanfaatan berdasarkan perilaku dan persepsi anak mengenai ruang bermain. Analisis deskriptif digunakan melalui pendeskripsian menggunakan gambar, foto, dan pemetaan perilaku berdasarkan tempat sebagai gambaran visual dan spasial dari analisis deskriptif. Variabel yang akan dideskripsikan yaitu kondisi ruang terbuka sebagai ruang bermain anak, aktivitas anak di ruang terbuka, dan pola pemanfaatan berdasarkan perilaku anak dalam menggunakan ruang terbuka sebagai tempat bermain di Kelurahan Jodipan. Metode analisis evaluatif digunakan untuk mengetahui persepsi anak terhadap ruang bermain di luar rumah yang harus memiliki empat atribut yakni aksesibilitas, keamanan, kemudahan, kesempatan berinteraksi dengan anak lain. Metode evaluatif tersebut menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak bermain dengan memanfaatkan ruang disekitar rumah mereka untuk bermain, lahan luas untuk bermain di Kelurahan Jodipan tidak tersedia namun anak-anak memanfaatkan jalan atau halaman rumah sebagai tempat bermain, bahkan terdapat anak yang memanfaatkan rel kereta api atau sempadan sungai sebagai lahan bermain mereka. Persepsi anak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam menyikapi permasalahan ruang terbuka sebagai tempat aktivitas bermain, bahwa sebenarnya anak memahami kondisi ruang bermain yang ada dilingkungannya. Bagaimanapun, anak beradaptasi dilingkungannya sehingga mereka tetap dapat melakukan aktivitas yang menurut mereka menyenangkan yakni bermain. Rekomendasi yang sesuai dengan pemenuhan hak anak untuk bermain tentunya harus mempertimbangkan aspek aksesibilitas, kemudahan, keamanan serta kesempatan anak untuk berinteraksi dengan anak lainnya.