Daftar Isi:
  • Kecamatan Kepanjen sebagai ibu kota Kabupaten Malang telah mempengaruhi gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Hal ini berdampak pada peningkatan jenis dan volume sampah di Kecamatan Kepanjen (JICA, 2005). Perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah, yaitu dari paradigma kumpul – angkut – buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah oleh masyarakat (Kementrian Lingkungan Hidup, 2012), menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di Kecamatan Kepanjen. Salah satu program pengelolaan sampah berbasis masyarakat ialah bank sampah. Bank sampah merupakan tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau digunakan ulang sehingga memiliki nilai ekonomi. Pengelolaan sampah dengan bank sampah tidak hanya menabung sampah tetapi juga didalamnya terdapat upaya untuk memberdayakan masyarakat (Suwerda, 2012). Pemberdayaan tersebut berupa pelatihan keterampilan untuk memilah, menggunakan kembali, komposting dan mendaur ulang sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan solusi terhadap pengelolaan sampah melalui program bank sampah yang efektif dan efisien. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara deskriptif dan evaluatif. Analisis tersebut menghasilkan komponen-komponen dalam penyusunan skenario pengembangan bank sampah di Kecamatan Kepanjen, yang meliputi : jenis sampah, peran serta masyarakat, implementasi, desentralisasi pengelolaan sampah, nilai ekonomi sampah, keinginan masyarakat, dan program pengelolaan sampah yang inovatif. Jenis sampah yang dijadikan input di bank sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Berdasarkan Social Network Analysis (SNA), masyarakat (rumah tangga) memiliki tingkat partisipasi sedang. Bank sampah yang telah diselenggarakan di Kecamatan Kepanjen hanya memenuhi sembilan kriteria dari kebijakan dan indikator yang ada. Sedangkan nilai ekonomi sampah berdasarkan analisis willingness to accept terdiri dari Rp. 2.373,00/kg untuk plastik, Rp. 2.065,00/kg untuk kertas, Rp. 17.440,00/kg untuk logam, dan Rp. 1.420,00/kg untuk kaca. Kegiatan pengelolaan sampah yang sesuai dengan keinginan masyarakat dari analisis multidimensional scalling ialah komposting dan memisahkan sampah. Program bank sampah yang akan dikembangkan mampu mengatasi permasalahan sampah karena relevan dengan teori hirarki sampah. Hal ini dikarenakan adanya program-program pengelolaan sampah yang inovatif dan memberikan keuntungan bagi masyarakat