Kajian Manajemen Lalu Lintas Sekitar Kawasan Pasar Dan Ruko Lawang Kabupaten Malang
Main Author: | Saleh, Arbillah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142780/ |
Daftar Isi:
- Keberadaan pasar dan ruko kecamatan Lawang kabupaten Malang pada jalan arteri yang menghubungkan kota Malang dengan Surabaya menimbulkan masalah lalu lintas. Dikarenakan masalah lalu lintas yang terjadi, diperlukan adanya analisis dan solusi agar masalah lalu lintas dapat diminimalisir. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja ruas, simpang, serta parkir pada kawasan pasar dan ruko Lawang. Kinerja ruas, simpang dan parkir dianalisis pada kondisi saat ini dan juga pada pertumbuhan 5 tahun kemudian, serta menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai, sehingga diharapkan dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang terjadi. Metode pengambilan data yang dilakukan dengan melakukan survei geometri jalan dan traffic counting pada sekitar pasar dan ruko Lawang. Analisis kinerja ruas dan simpang menggunakan metode pada MKJI 1997, sedangkan parkir mengacu pada pedoman parkir dirjen perhubungan darat sebagai referensi. Survei traffic count dilaksanakan pada jam 06.00-18.00 WIB selama dua hari yaitu minggu dan senin, sebagai hari weekend dan aktif. Survei parkir dilaksanakann pada jam aktif pasar dan ruko Lawang yaitu jam 05.00-12.00 WIB, ruko Lawang jam 15.00-22.00 WIB. Parameter pertumbuhan yang digunakan adalah 5% yang didapat dari manual desain perkerasan jalan Indonesia 2012. Angka inilah yang digunakan sebagai acuan dalam memprediksikan volume lalu lintas, sehingga diperoleh tingkat pelayanan jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu kinerja ruas jl. Argopuro eksisting arah menuju Surabaya sebesar 1,18 dan sebesar 0,88 arah ke Malang. Pertumbuhan 5 tahun ruas arah Surabaya 1,51 dan 1,13 arah ke Malang. Simpang tak bersinyal jalan Argopuro – jalan Diponegoro didapatkan nilai derajat kejenuhan sebesar 1,76 serta besaran tundaan simpang 46 det/smp. Pertumbuhan 5 tahun mendatang simpang adalah 2,25 untuk derajat kejenuhan dan tundaan 57 det/smp. Parkir pasar Lawang didapatkan indeks parkir terbesar adalah mobil sebesar 1,26 dan ruko Lawang adalah 2,98. Manajemen lalu lintas yang dapat direkomendasikan untuk ruas jalan Argopuro adalah merelokasi PKL yang berdagang menggunakan bahu jalan dan melarang adanya on-street parking. Bahu jalan didepan pasar Lawang dibangun halte bus. Derajat kejenuhan (DS) yang didapatkan sebesar 0,52 arah Surabaya ke Malang dan 0,61 untuk arah sebaliknya. Simpang jalan Argopuro – jalan Diponegoro direkomendasikan untuk ditutup dan diganti dengan kanalisasi simpang dengan fasilitas u-turn. Derajat kejenuhan (DS) yang didapatkan yaitu sebesar 0,47 arah Surabaya ke Malang dan 0,82 untuk arah sebaliknya dan panjang lajur khusus u-turn sepanjang 260 m dari simpang jalan Argopuro – jalan Diponegoro sampai lokasi usulan u-turn. Parkir Pasar Lawang direkomendasikan merelokasi PKL ke lantai 2 pasar Lawang lama dan untuk parkir ruko Lawang adalah memindahkan lokasi parkir bus ke belakang pasar Lawang.