Daftar Isi:
  • Tanah pasir poorly graded merupakan tanah yang mudah termampatkan terutama dalam kondisi jenuh air. Sebagai dasar pondasi, ada kalanya jenis tanah ini tidak cukup kuat untuk menahan beban konstruksi yang terlalu besar diatasnya. Salah satu alternatif untuk meningkatkan daya dukung tanah yang dapat dilakukan dan sudah lama dikenal adalah dengan penggunaan anyaman bambu. Anyaman bambu berinteraksi dengan tanah melalui gaya gesek atau gaya adhesi untuk menahan gaya tarik atau gaya geser, sehingga daya dukung tanah dapat meningkat. Pada penelitian ini dipakai model uji dengan ukuran panjang 1,20 m, lebar 0,73 m dan tinggi 0,70 m. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konfigurasi perkuatan optimum, dimana variasi jumlah lapis anyaman bambu ada 3 yaitu 1 lapis, 2 lapis, dan 3 lapis. Serta dengan melakukan variasi jarak antar lapis anyaman bambu dengan tiga variasi yaitu 1,8 cm; 2,7 cm; dan 3,6 cm. Proses pemadatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan cara membagi tanah model sebanyak enam lapisan dan dipadatkan dengan silinder beton yang digelindingkan. Pembebanan dilakukan dengan menambahkan beban setiap 25 kg pada pondasi menerus secara bertahap hingga mencapai beban runtuh pada pemodelan tanah. Hasil dari penggunaan anyaman bambu dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model tanah mengalami peningkatan daya dukung. Dimana peningkatan daya dukung paling maksimum terjadi saat jumlah lapis 3 dan jarak antar lapis 3,6 cm. Berdasarkan pengujian ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah lapis anyaman bambu maka daya dukung semakin besar selama penambahan jumlah perkuatan masih dalam batas bidang runtuh tanah dibawah pondasi yaitu 1,5B. Penambahan jarak antar lapis perkuatan juga akan meningkatkan daya dukung tanah selama masih dalam batas bidang runtuh tanah dibawah pondasi dan penambahan jarak tersebut masih menjadikan perkuatan anyaman bambu dan tanah sebagai satu kesatuan elemen